Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susi Pudjiastuti: Kalau Ada yang Mencatut Nama Saya, Laporkan..

Kompas.com - 14/12/2015, 16:46 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Susi Pudjiastuti mulai menerapkan aturan main yang keras kepada jajarannya di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Susi ingin agar jajarannya terbuka kepadanya apabila ada calon kontraktor atau pebisnis yang membawa embel-embel nama pejabat. Bahkan Susi dengan tegas meminta bawahannya untuk melaporkan padanya apabila ada yang mencatut nama Susi Pudjiastuti demi mendapatkan secuil proyek KKP.

“Kalau bapak datang bilang ini kontraktor titipannya Bu Menteri, tanya sama saya. Saya tidak mau ada orang mencatut,” kata Susi di kantornya, Jakarta, Senin (14/12/2015).

“Negara sekarang ini ribut dan gaduh hanya karena hal-hal seperti itu terjadi dan itu tidak dibuka. Saya tidak ingin ini terjadi (di KKP),” kata dia lagi.

Mantan bos maskapai itu pun memastikan tidak ada kerabat atau keluarganya yang berprofesi menjadi kontraktor, dan mencari-cari proyek di kementerian-kementerian. “Mohon kalau ada, laporkan ke saya,” kata Susi.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa dirinya menginginkan semua orang yang bekerja di KKP, bekerja dengan tenang.

Susi kepada bawahannya, mewanti-wanti betul agar tidak ada yang tergiur bujukan kontraktor. “Saya tidak ingin perjalanan hidup saya yang independen, bangga, dan bahagia menjadi rusak hanya karena ketertarikan atau keserakahan satu-dua manusia akan besarnya anggaran di KKP,” ucap Susi lugas.

Anggaran sebesar Rp 13,8 triliun dalam Daftar Isian Penggunaa Anggaran/Kuasa Pengunaa Anggaran (DIPA) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) 2016 akan diprioritaskan untuk nelayan.

“Saya ingin stakeholders kita nelayan, baik di Pangandaran, Ambon, maupun Papua itu menjadi perhatian kita semua. Tapi, pribadi dan keluarga tidak boleh. Saya pastikan itu. Kalau ada, tolong laporkan ke saya. Kalau tidak (lapor), berarti bapak yang tidak accountable,” ucap Susi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com