Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kepretan Rizal Ramli

Kompas.com - 30/12/2015, 16:00 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli memang baru bergabung di Kebinet Kerja pada 12 Agustus 2015 lalu, saat Presiden Jokowi melakukan perombakan para pembantunya.

Namun, mantan Menteri Koordinator Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid itu cukup membuat banyak pihak senat-senut lantaran kritik kerasnya. Tak hanya untuk di luar pemerintahan, kepretan Rizal Ramli juga menyasar orang-orang di dalam kabinet bahkan Wakil Presiden sekalipun.

Kepretan Rizal itu mengundang pro dan kontra. Banyak pihak memuji keberaniannya, namun banyak juga yang mencibir aksi pria kelahiran Padang 61 tahun silam itu lantaran dianggap bikin gaduh.

Berikut 5 kepretan Rizal Ramli:
1. Garuda Indonesia didesak batalkan pembelian Airbus A350
Sehari setelah dilantik, Rizal langsung "menggebrak" berpidato diacara serah terima jabatan. Pidatonya keras mengeritik langkah Garuda Indonesia membeli pesawat A350 untuk penerbangan jarak jauh ke Eropa.
Padahal ucap dia, selama ini penerbangan Garuda Indonesia ke benua biru telah membuat BUMN penerbangan itu terus-terusan merugi.

Oleh karena itu dia mendesak Garuda Indonesia membatalkan rencana itu dan membeli pesawat yang lebih kecil yakni A320 dan memilih fokus menguasi bisnis penerbangan domestik dan regional Asia.

Kuping Menteri BUMN Rini Soemarno panas mendengar kritikan Rizal. Di hari yang sama, Rini langsung melontarkan penyataan keras tak boleh ada pihak yang mencampuri urusan Garuda Indonesia di luar Kementerian Koordinator Perekonomian. (baca: "Gebrakan" Rizal Ramli, Garuda Didesak Batalkan Pembelian Airbus A350)

2. Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Proyek Bekingan Pejabat
Peringatan keras dilontarkan Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli. Menteri yang baru saja dilantik. Ia menyebut ada pejabat yang bermain di balik proyek kereta api cepat itu. Informasi itu dia dapatkan langsung dari Presiden Jokowi. Namun ia enggan menyebut nama.

Selama ini proyek kereta cepat yang diperkirakan akan menelan dana puluhan triliun itu memang menuai pro dan kontra.

Setelah bersaing ketat, Jepang harus menerima kenyataan bahwa Tiongkok yang memenangkan proyek itu.

Meski menolak proposal dari kedua negara, pemerintah tak membatalkan proyek itu kerena melimpahkan kewenangan ke Kementerian BUMN Tak berselang lama, Menteri BUMN Rini Soemarno menyatakan bahwa proposal Tiongkok memenuhi syarat yang ditetapkan.
Akhirnya, proyek itu pun jatuh ke tangan Tiongkok dengan kerjasama Bussiness to Bussiness. Biayanya tak menggunakan dana APBN. (baca: Menteri Rizal Ramli: Ada Pejabat yang Jadi Beking Proyek KA Cepat Jakarta-Bandung)

3. Proyek 35.000 MW Tak Realistis dan Token Listrik Setengah Mafia
Rizal Ramli mengatakan target pemerintah membangun pembangkit listrik 35.000 megawatt terlalu sulit dicapai. Bahkan, dia menilai bahwa proyek yang dicanangkan Jokowi hingga 2019 itu tak masuk akal.

Perusahaan Listrik Negara (PLN) tak mampu lagi membiayai seluruh proyek yang ditargetkan pemerintah itu lantaran investasinya yang besar.

Wakil Presiden Jusuf Kalla dan anggota Dewan Pertimbangan Presiden lantas menegur Rizal Ramli. Bukanya reda, Rizal justru mengajak Kalla untuk berdebat secara terbuka terkait proyek tersebut.

Friksi diantara Rizal dan Kalla mereda setelah Presiden Jokowi menegur keras. Dia meminta menteri-menterinya menyelesaikan berbagai perbedaan pandangan di sidang kabinet bukan diumbar ke publik.

Selain itu Rizal juga mengeritik PLN lantaran masyarakat pelanggan pulsa listrik sistem prabayar sering kali mendapat pulsa listrik jauh lebih rendah daripada nominal yang dibeli. Misalnya beli pulsa 100.000 tapi hanya dapat 73.000 pulsa listrik
PLN lantas mengklarifikasi hal itu. (baca: Rizal Ramli Sebut Ada "Provider" Setengah Mafia di Pulsa Listrik)

4. Pelindo II kena kepret, beton Tanjung Priok dihancurkan
Rizal Ramli menghancurkan beton di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (10/9/2015).
Pelindo II sebagai operator Tanjung Priok membeton rel kereta api peninggalan Belanda sehingga pelabuhan tak bisa dimasuki kereta.

Padahal tutur dia, masuknya kereta barang bisa menjadi salah satu solusi lamanya waktu inap barang di pelabuhan. Kontainer bisa langsung dibawa menggunakan kereta sehingga tak menumpuk di pelabuhan.

Aksi Rizal membuat Direktur Utama PT Pelindo II RJ Lino gusar. Secara langsung dia mengatakan bahwa penghancuran beton itu hanya sandiwara seorang bernama Rizal Ramli.

Sebab menurut Lino, beton itu bisa setiap saat diangkat tanpa perlu dibongkar. Pelindo II sudah membuat rongga-rongga di beton tersebut sehingga bisa diangkat. (baca: "Kepret" Pelindo II, Rizal Ramli Hancurkan Beton di Tanjung Priok)

5. Kepret Menteri "Kebelinger" Freeport
Rizal Ramli mengepret Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral Sudirman Said lantaran dianggap memberikan janji persetujuan perpanjangan kontrak Freeport Indonesia.

Janji itu tertera dalam Surat Menteri ESDM ke Bos Freeport Mcmoran James Moffet tanggal 7 Oktober 2015.
Sudirman Said menangkis kepretan Rizal Ramli yang menyebutnya keblinger lantaran ingin mempercepat perpanjangan kontrak Freeport.

Sudirman membantah hal tersebut. Menurut Sudirman, justru orang yang menuduhnya kebelingerlah yang salah paham lantaran bicara tanpa fakta, bahkan cenderung merusak situsi yang terjalin antara pemerintah dan Freeport. (baca: Masalah Menteri Keblinger soal Freeport, Sudirman Said Lempar Balik ke Rizal Ramli)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com