Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinilai Kurang, GAPPSI Minta Pemerintah Tambah Kuota Impor Sapi

Kompas.com - 12/01/2016, 13:34 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Gabungan Pengusaha Pembiakan Sapi Potong Indonesia (GAPPSI) minta pemerintah kembali menambah kuota impor sapi potong.

Asosiasi menyebutkan impor sapi tahun ini yang dipatok sebesar 600.000 dinilai tidak mencukupi kebutuhan daging sapi yang diprediksi antara 865.000 hingga 890.000.

“Kuota impor tetap penting untuk dibuka kembali guna mengantisipasi lonjakan harga karena berkurangnya supply sapi bakalan,” ujar Sekjend GAPPSI Dayan Antoni dalam penjelasan resminya, Selasa (12/1/2016).

Dia menyebut, meskipun kuota dibuka, namun hal itu tetap harus mempertimbangkan beberapa faktor penting agar tetap mendukung program swasembada sapi.

Dia menyebut, swasembada dapat terwujud apabila sapi-sapi bakalan dapat diproduksi di Indonesia.

Produksi tersebut  hanya terjadi apabila lebih banyak pelaku usaha melakukan investasi pembiakan (breeder) sapi.

Namun breeding dari sisi usaha tidak menguntungkan karena dibutuhkan jangka waktu setidaknya 3 tahun dan biaya yang tidak sedikit terutama untuk pakan.

“Biaya untuk dari inseminasi hingga siap potong sekitar 17,5 juta rupiah atau sekitar Rp 43.000 per kg daging sapi hidup,” lanjutnya.

Sementara itu Head of Country Indonesia JAPFA Beef Division Safuan KS menyebutkan usaha breeding hanya dapat berjalan apabila ditopang oleh usaha lainnya yang lebih menguntungkan.

“Breeding di JAPFA dapat bertahan karena menghasilkan produk daging wagyu untuk kelas premium dan juga didukung karena bisnis terintegrasi,” lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 119,1 Triliun hingga April 2024

Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 119,1 Triliun hingga April 2024

Whats New
Penerbangan Haji Diwarnai Keterlambatan, Bos Garuda Minta Maaf

Penerbangan Haji Diwarnai Keterlambatan, Bos Garuda Minta Maaf

Whats New
Kemenaker Paparkan Pertumbuhan Ekonomi dan Ketenagakerjaan di RI, TKA Punya Sumbangan Besar

Kemenaker Paparkan Pertumbuhan Ekonomi dan Ketenagakerjaan di RI, TKA Punya Sumbangan Besar

Whats New
Bantu Petani Sulsel yang Terkena Banjir, Mentan Amran Serahkan Bantuan Senilai Rp 410 Miliar

Bantu Petani Sulsel yang Terkena Banjir, Mentan Amran Serahkan Bantuan Senilai Rp 410 Miliar

Whats New
Realisasi Impor Gula Lambat, Kemendag Tegur 3 Importir

Realisasi Impor Gula Lambat, Kemendag Tegur 3 Importir

Whats New
Peran Gas Bumi Penting untuk Kurangi Impor LPG

Peran Gas Bumi Penting untuk Kurangi Impor LPG

Whats New
BPH Migas Ajukan Kuota Pertalite 2025 Sebesar 33,23 Juta Kiloliter

BPH Migas Ajukan Kuota Pertalite 2025 Sebesar 33,23 Juta Kiloliter

Whats New
Berburu Kacamata di Pusat Perbelanjaan Senen Jaya 1 dan 2

Berburu Kacamata di Pusat Perbelanjaan Senen Jaya 1 dan 2

Whats New
Tumpukan Kontainer di Pelabuhan, Sri Mulyani: 62,3 Persen Sudah Diselesaikan

Tumpukan Kontainer di Pelabuhan, Sri Mulyani: 62,3 Persen Sudah Diselesaikan

Whats New
Lazada Diduga Lakukan Tindakan Diskriminatif, KPPU Berikan Respons

Lazada Diduga Lakukan Tindakan Diskriminatif, KPPU Berikan Respons

Whats New
Pertamina Akan Tertibkan Penjualan Jual Elpiji 3 Kg di di Warung

Pertamina Akan Tertibkan Penjualan Jual Elpiji 3 Kg di di Warung

Whats New
3 Hal yang Bisa Dilakukan Gen Z untuk Ubah Kecemasan jadi Produktifitas

3 Hal yang Bisa Dilakukan Gen Z untuk Ubah Kecemasan jadi Produktifitas

Whats New
BPH Migas Siapkan 100.000 KL Kuota BBM Pertalite untuk Pertashop

BPH Migas Siapkan 100.000 KL Kuota BBM Pertalite untuk Pertashop

Whats New
Surplus APBN Naik Jadi Rp 75,7 Triliun

Surplus APBN Naik Jadi Rp 75,7 Triliun

Whats New
Jokowi Terbitkan Aturan Baru soal Potongan Gaji Karyawan untuk Iuran Tapera, Simak Poin Pentingnya

Jokowi Terbitkan Aturan Baru soal Potongan Gaji Karyawan untuk Iuran Tapera, Simak Poin Pentingnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com