Siap jual saham
Akibat terhantam anjloknya harga, Elan menyebut, banyak perusahaan migas yang akhirnya hengkang dari Indonesia seperti yang dilakukan Salamander Energy Plc yang sudah dibeli Ophir Energy Plc yang merupakan perusahan migas asal Inggris.
Ada juga Petrochina Bermuda yang sekarang menjadi Petrogas. Selain itu ada lagi Talisman Energy Inc yang dibeli oleh Repsol Oil & Gas Inc pada tahun lalu.
Meski demikian, Elan menegaskan, fenomena menurunnya harga minyak yang menyebabkan perubahan sejumlah proyek migas, biasa terjadi. Misal,Niko Resources yang hengkang dari Indonesia dan sebagian wilayah kerjanya diambil alih Ophir.
Elan mengakui, masih ada lagi perusahaan migas yang sudah tidak tahan dengan kondisi harga minyak rendah yang tak lagi menutup biaya produksi. "Tapi saya belum bisa sampaikan karena baru itu yang menyampaikan surat kepada SKK migas. Yang lain belum formal," imbuhnya.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi I.G.N Wiratmaja Puja membenarkan ada beberapa kontraktor kontrak kerjasama (KKKS) migas yang bersiap menjual saham.
Sayangnya dia belum mau membeberkan identitas dari KKKS yang bakal melego saham alias farm out dan siapa yang bersiap membeli alias farm in.
"Beberapa perusahaan ingin farm out tapi tidak 100 persen. Mereka butuh dana sehingga menjual sebagian, ini praktik bisnis yang wajar," kata Wiratmaja.
Agar bisa membantu pebisnis migas, pemerintah telah mengundang Indonesian Petroleum Association (IPA), untuk duduk bersama mencari solusi di tengah turunnya harga minyak dunia.
"Kami harap tidak terjadi PHK dan tidak ada proyek yang dihentikan," terangnya. (Febrina Ratna Iskana)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.