Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dewan Energi Nasional Diminta Jangan Hambat PLTN

Kompas.com - 03/02/2016, 21:03 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Nasdem Kurtubi menyampaikan, Komisi VII DPR RI mendesak pemerintah untuk membuka peluang pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).

"Dalam kebijakan energi nasional, seolah-olah PLTN dianggap haram dan menjadi prioritas terakhir," kata Kurtubi dalam rapat kerja dengan Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (3/2/2016).

Menurut Kurtubi, sejarah menunjukkan bahwa negara-negara ekonomi maju misalnya yang tergabung dalam OECD memiliki PLTN. Menurut Kurtubi, seharusnya pemerintah sadar bahwa PLTN saat ini sudah lebih maju baik secara manajemen maupun teknologinya. Dengan demikian, keamanannya terjamin.

"Mengapa tidak dibuka saja peluang PLTN ini?" kata Kurtubi. Bahkan, ia juga mneyatakan bahwa sesungguhnya yang menghambat PLTN adalah Dewan Energi Nasional (DEN) itu sendiri.

Dia pun mengingatkan agar jangan hanya gara-gara satu atau dua orang di DEN, lantas pemanfaatan energi baru nuklir menjadi tersandera. "Tolong kebijakan energi nasional yang disusun DEN diperbaiki. Peluang nuklir dibuka saja," tutur dia.

Menanggapi masukan dari Kurtubi, Sudirman mengakui memang ada tantangan besar dalam pengembangan PLTN. "Kami memperoleh tantangan besar di DEN, karena ada beberapa yang sangat vokal menolak, tapi ada juga yang sangat mendorong," ucap Sudirman.

Menurut Sudirman, memang PLTN generasi yang lebih maju kini lebih efisien dan makin aman. Ia menambahkan, sebagai jalan tengahnya, pemerintah akan memasukkan peta jalan pengembangan PLTN dalam Rencana Umum Energi Nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Whats New
Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Whats New
5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

Work Smart
Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com