Hal ini memicu kekhawatiran pasar akan peluang kenaikan suku bunga The Fed yang lajunya akan lebih lambat dari yang sebelumnya diperkirakan pasar.
Tekanan tinggi bagi USD ini dimanfaatkan rupiah untuk melesat unggul.
Apalagi setelah nilai yen naik tajam.
Karena kekacauan perbankan di Eropa serta dugaan perlambatan ekonomi China yang meningkat pamor safe haven.
“Ketika yen gemilang, rupiah sebagai sesama mata uang regional Asia ikut berpendar,” jelas Christian.
Belum lagi, besarnya arus hot money yang masuk ke pasar saham dan obligasi Indonesia.
“Terdorong oleh daya tarik Indonesia yang menawarkan yield yang tinggi,” tambah Christian. (Namira Daufina)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.