Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK Dorong Akses Keuangan di Daerah

Kompas.com - 13/02/2016, 19:27 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

CIREBON, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama dengan pemerintah daerah akan membentuk Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD).

Pembentukan tim ini juga merupakan hasil kerjasama dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

"Isu pertama tentang TPAKD pertama kali dilontarkan Presiden Joko Widodo di acara Financial Executive Gathering 15 Januari 2016. Dalam pidatonya, beliau menekankan perlunya dibentuk TPAKD di daerah untuk mempercepat akses keuangan," kata Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan OJK Agus Sugiarto di Cirebon, Sabtu (13/2/2016).

Agus menjelaskan, TPAKD pada dasarnya mirip dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang dibentuk oleh Bank Indonesia (BI).

Tim ini akan mengidentifikasi kebutuhan layanan jasa keuangan yang dibutuhkan sehingga dapat dikembangkan potensinya dan mampu menyejahterakan masyarakat.

"Tim ini juga akan memberi solusi inklusi keuangan ke kepala daerah. Misalnya, ada daerah yang kaya sumber daya alam tapi dananya minim, kita bisa beri solusi untuk menerbitkan obligasi daerah," jelas Agus.

Selain itu, ia memberi contoh pula, ada beberapa daerah di Indonesia yang memiliki potensi Usaha Kecil Menengah (UKM) yang amat besar.

Nantinya, TPAKD dapat pula mendorong UKM potensial yang ada di daerah untuk masuk ke pasar modal.

"Mudah-mudahan TPAKD bisa di semua kota. Koordinatornya Sekda provinsi atau kota. Pimpinan OJK di daerah sebagai sekretaris. Bupati, gubernur, dan walikota menjadi tim pengarah," tutur Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com