Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah AS Izinkan Boeing Jajaki Pasar Iran

Kompas.com - 21/02/2016, 19:11 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Perusahaan produsen pesawat Boeing menyatakan telah memperoleh izin dari pemerintah Amerika Serikat untuk mempelajari pasar pesawat komersial Iran. Hal ini sejalan dengan kesempatan yang dilirik Boeing usai sanksi atas Iran dicabut.

"Kami telah mengajukan dan memperoleh lisensi untuk melakukan asesmen terhadap kebutuhan pesawat penumpang komersial untuk maskapai Iran yang telah disetujui pemerintah AS. Lisensi ini mengizinkan kami untuk bekerjasama dengan maskapai guna memenuhi kebutuhan armada," kata pihak Boeing, seperti dikutip dari Channel News Asia, Minggu (21/2/2016).

Lisensi tersebut membebaskan Boeing dari larangan terkait sanksi yang dijatuhkan AS kepada Iran lantaran diduga mendukung aktivitas terorisme dan pelanggaran hak asasi manusia.

Boeing pun menyatakan terus berupaya untuk memenangkan persaingan dengan Bombardier dan Airbus.

Pada bulan Januari 2016 lalu, Airbus telah menyetujui penjualan 118 unit pesawat ke Iran senilai 25 miliar dollar AS.

"Kami memahami situasi di kawasan itu begitu rumit dan mudah berubah. Kami terus mengikuti arahan pemerintah AS terkait menjalankan bisnis dengan Iran," ujar Boeing.

Selama dua dekade, produsen pesawat asal Barat dilarang menjual pesawat dan perlengkapannya hingga suku cadang ke perusahaan Iran. Akibatnya, industri penerbangan Iran pun terbengkalai.

Maskapai penerbangan sipil Iran kini memiliki sekira 140 unit pesawat dengan rata-rata usia 20 tahun. Banyak di antara pesawat tersebut amat membutuhkan penggantian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com