"Support di level 4.686 dan resistance di level 4.759 sampai 4.803. Cenderung lakukan pembelian," kata Kiswoyo Adi Joe, Managing partner Investa Saran Mandiri.
Dalam analisis teknikalnya, Investa menyatakan bahwa IHSG yang menguat selama sepekan lalu membentuk candle dengan body naik dan shadow panjang di bawah. Hal ini mengindikasikan pembalikan atas tekanan turun.
IHSG bergerak dalam tren turun jangka panjang sejak 31 Maret 2015. Oleh sebab itu harga kembali mendekati channel atas dan harga masih berpeluang menguat terbatas.
Dalam jangka menengah, IHSG dalam tren naik sejak 29 September 2015, dan harga juga masih berpeluang melanjutkan penguatan.
Sedangkan untuk jangka pendek, IHSG membentuk tren turun sejak tanggal 5 Febuari 2016.
"Harga mendekati channel atas, berpeluang konsolidasi dan penguatan mulai terbatas," lanjut Investa.
Lebih lanjut, indikator Stochastic Oscillator (SO) menunjukkan terjadinya golden cross dan menembus garis oversold. Dengan demikian, IHSG berpeluang menguat dalam beberapa hari kedepan.
"Money flow mengindikasikan aliran dana cenderung keluar," pungkas Investa.