Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deutsche Bank Potong Bonus Karyawan 11 Persen

Kompas.com - 12/03/2016, 13:00 WIB
Aprillia Ika

Penulis

KOMPAS.com - Deutsche Bank AG, bank investasi terbesar di Eropa, harus memangkas bonus karyawannya hingga 11 persen, setelah naiknya pengeluaran untuk kasus hukum yang berdampak pada kinerja keuangan tahun lalu.

Pihak bank juga mengatakan, volatilitas pasar keuangan global juga akan menjadi salah satu tantangan besar bagi kinerja bank pada kuartal I tahun ini.

Deutsche Bank harus membayar 2,41 miliar euro atau 2,69 miliar dollar AS untuk bonus tahun lalu. Jumlah itu turun dari pembayaran bonus tahun sebelumnya sebesar 2,71 miliar euro.

Kompensasi variabel di unit investment banking dan perdagangan turun 15 persen menjadi 1,45 miliar euro, menurut pihak Deutsche Bank dalam pernyataan resminya di Frankfurt, Jumat.

Co-Chief Executive Officer Deutsche Bank John Cryan, yang menggantikan posisi Anshu Jain di Juli tahun lalu, bekerja untuk memperbaiki level modal dan profitabilitas yang penurunannya membuat Deutsche Bank menjadi bank dengan nilai terburuk diantara kompetitornya.

Naiknya provisi akibat salah urus telah membuat kekuatan finansial bank pinjaman ini melemah, bahkan harus tergerus 11,5 miliar euro dari ekuitas yang didapatkan dari investor di 2013 dan 2014.

Cryan mengatakan, pekerja di Deutsche Bank mengalami situasi bekerja dengan gaji jauh dibawah bank sejenis pada tahun lalu. Direksi dan manajemen bank juga tidak mendapatkan bonus untuk 2015 setelah bank ini membukukan rugi usaha.

Pekan lalu, Cryan mengatakan bahwa dia berharap akan menyelesaikan kasus hukum terbesar pada kuartal II atau II tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Total Keterlambatan Penerbangan Haji Capai 32 Jam, Kemenag Tegur Garuda

Total Keterlambatan Penerbangan Haji Capai 32 Jam, Kemenag Tegur Garuda

Whats New
Punya Peta Jalan, Industri BPR Hadapi 3 Tantangan Struktural

Punya Peta Jalan, Industri BPR Hadapi 3 Tantangan Struktural

Whats New
Kemenperin Bantah Kemendag soal Terbitkan 'Pertek' Lamban,: Paling Lama 5 Hari

Kemenperin Bantah Kemendag soal Terbitkan "Pertek" Lamban,: Paling Lama 5 Hari

Whats New
[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: 'Confirm' Disebabkan Internal 'Engine'

Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: "Confirm" Disebabkan Internal "Engine"

Whats New
Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com