Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Muhammad Fajar Marta

Wartawan, Editor, Kolumnis 

Penguatan Rupiah dan Fundamental Ekonomi yang Masih Lemah

Kompas.com - 15/03/2016, 15:20 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnubrata

Banyaknya dollar AS yang masuk ke Indonesia terkonfirmasi dari penambahan cadangan devisa yang disimpan Bank Indonesia.

Pada akhir Februari 2016, cadangan devisa mencapai 104,54 miliar dollar AS, meningkat dibandingkan akhir Januari 2016 yang sebesar 102,13 miliar dollar AS.

Dengan demikian, dalam satu bulan, dollar AS yang masuk ke Indonesia dan kemudian disimpan di BI mencapai 2,41 miliardollar AS atau setara Rp 31,64 triliun.

Uang dollar AS yang masuk ke Indonesia dalam periode tersebut sebenarnya lebih besar dari itu karena tidak semua dollar AS yang masuk ditukarkan atau disimpan di BI.

Bank-bank di dalam negeri juga menyimpan dollar AS, walaupun jauh lebih kecil dibandingkan yang ada di BI.

Kita tentu menginginkan agar dana asing tersebut menjadi FDI. Sebab, hal tersebut akan langsung berdampak pada perekonomian berupa pembangunan infrastruktur, pabrik, dan penyerapan tenaga kerja.

Sementara, jika masuk ke instrumen keuangan, dampaknya tidak besar, bahkan bisa menjadi bumerang jika tiba-tiba dana tersebut kembali ke luar negeri (reversal).

Makanya, uang yang masuk ke pasar saham kerap disebut sebagai hot money karena gampang berpindah-pindah, mencari tempat yang paling menguntungkan dan aman.

Nah, ternyata, dollar AS yang masuk ke Indonesia saat ini sebagian besar memang ditempatkan di pasar saham.

Buktinya, dalam satu bulan terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) meroket secara signifikan.

Tren kenaikan IHSG bermula pada tanggal 21 Januari 2016 saat indeks berada di posisi 4.414.

Sejak itu, IHSG terus berada dalam tren menguat hingga menyentuh 4.813 pada penutupan perdagangan Jumat (11/3/2016).

Dengan demikian, selama kurun waktu tersebut, indeks telah menguat 402 poin atau 9,1 persen.

bloomberg Tren kenaikan IHSG
Jadi, dapat dikatakan penguatan rupiah kali ini belum terlalu positif bagi perekonomian Indonesia.

Selain bukan disebabkan faktor fundamental, dana asing yang masuk juga hanya berputar-putar di pasar keuangan dan pasar modal, tidak masuk sektor riil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com