Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Pindah ke KEK Batam? Ini Insentifnya...

Kompas.com - 15/03/2016, 20:18 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Dewan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (PBPB) Batam Darmin Nasution mengatakan, industri di luar kawasan ekonomi khusus (KEK) Batam yang mau pindah ke area KEK berpeluang memperoleh insentif khusus.

Saat ini pemerintah masih melakukan audit terhadap pengelolaan Kawasan Perdagangan Bebas atau Free Trade Zone (FTZ) Batam untuk kemudian mengembangkan KEK Batam. Sehingga, nantinya akan ada dua konsep di Batam, yakni FTZ yang menjadi satu dengan permukiman, dan KEK. “Kalau (industri) yang mau pindah, dia dikasih insentif. Pasti areanya tax allowance. Tax allowance itu kan ada beberapa macam. Tapi paling tidak yang ada di KEK itu, tax allowance-nya adalah pengeluaran-pengeluaran yang bisa digunakan untuk mengurangi pembayaran pajaknya,” kata Darmin kepada wartawan usai Sosialiasi Pengembangan Kawasan Pulau Batam, Kepulauan Riau, Senin (15/3/2016).

Lebih lanjut Darmin mengatakan, industri yang baru masuk di KEK Batam akan memperoleh insentif yang lebih baik ketimbang yang ada di wilayah FTZ. Insentif yang dimaksud, sambung Darmin, d iantaranya adalah tax allowance dan tax holiday. Dengan adanya insentif ini, Darmin yakin industri baru yang masuk akan lebih memilih KEK ketimbang FTZ. “Sekarang ini tidak ada tax holiday dan tax allowance di FTZ. Di FTZ itu cuma (bebas) bea masuk, (bebas) PPN,” imbuh Darmin.

Terkait dengan lokasi KEK dan luasnya, Darmin mengatakan dalam enam bulan ke depan tim teknis akan mengerjakan transisi pengembangan FTZ menjadi KEK. Wilayah yang banyak didiami permukiman penduduk tidak akan dimasukkan ke dalam KEK. “Kalau lebih banyak rumah, kita tidak akan masukkan KEK. Kita akan tetap mengambil daerah yang relatif kosong, dan ada industrinya. Kalau misalnya ada yang bertebaran di sana-sini, biarkan saja. Kita tawarkan (mereka) investasi di KEK,” ujar Darmin.

Sementara itu, merespons masih banyaknya pihak yang kontra dengan pengembangan KEK, Darmin menilai mereka hanyalah para spekulan tanah, dan bukannya investor yang jelas. “Kalau investor tentu dapat fasilitas. Yang menolak itu kan spekulan tanah. Kan yang bisik-bisik sama saya Ketua DPRD-nya,” pungkas Darmin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Whats New
Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Whats New
MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

Whats New
Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Whats New
Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Whats New
Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Whats New
Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Whats New
Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Whats New
Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com