JAKARTA, KOMPAS.com — Bank Indonesia (BI) menyambut baik rencana penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) pada April 2016 nanti.
Hal itu diyakini bisa membuat inflasi terkendali.
"Kalau pemerintah nanti menyesuaikan harga minyak, tentu itu akan membuat inflasi bisa lebih terkendali," ujar Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo di Jakarta, Rabu (23/3/2016).
Ia menjelaskan, BI sudah melihat bahwa setiap kali harga barang yang termasuk ke dalam administered price turun, inflasi bisa terjaga.
Barang-barang yang harganya ditentukan oleh pemerintah salah satunya yakni BBM.
Namun, BI juga masih mencermati gejolak harga pangan.
Selama ini, kata Agus, kenaikan harga pangan selalu menjadi pemicu terkereknya nilai inflasi.
"Jangan sampai kita tertekan oleh harga pangan itu sehingga inflasi kembali tinggi," kata Agus.
BI sendiri memperkirakan Maret ini inflasi berada di level 0,28 persen.
Dengan angka itu, Agus mengatakan, angka inflasi secara tahunan (year on year) mencapai 4,53 persen.
Kenaikan inflasi itu disebabkan kenaikan harga pangan, di antaranya harga bawang dan cabai rawit.
Seperti diketahui, target inflasi BI tahun 2016 adalah 4 plus minus 1 persen.
"Harus ada koordinasi antara BI, pemerintah pusat, dan pemerintah daerah supaya inflasi rendah dan stabil," ucap dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.