Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Venture Builder" Adamobile Fokus Bangun 10 "Startup" di Tahun Ini

Kompas.com - 15/04/2016, 15:30 WIB

Tim Redaksi

SINGAPURA, KOMPAS.com - Perusahaan “venture builder” asal Indonesia, PT Adamobile Solutions Network menargetkan meluncurkan hingga 10 pelaku usaha rintisan digital (start up) hingga akhir 2016.

Hal itu di antaranya bakal dilakukan dengan sejumlah program pelatihan dan mentoring terhadap sejumlah pelaku usaha rintisan yang berpotensi.

Pendiri dan CEO Adamobile, Adam Suherman, dalam penerbangan di atas pesawat Garuda Indonesia rute Singapura-Jakarta pada Rabu (13/4/2016) malam, menyebutkan hal itu sebagai respons untuk turut mewujudkan rencana Pemerintah Indonesia dalam memasuki perekonomian digital.

Rencana tersebut berupa program menuju ekonomi digital pada akhir 2020 dengan keberadaan 1.000 wirausaha bidang teknologi pada waktu tersebut.

Adam menyebutkan, pelatihan dan mentoring dilakukan menyusul fakta sebagian pelaku usaha rintisan digital tersebut merupakan anak-anak muda di usia remaja atau dewasa muda yang relatif masih butuh banyak saran serta dorongan semangat.

Kepercayaan diri sebagian pelaku usaha rintisan tersebut dan kemampuan mengomunikasikan ide kepada publik dalam bahasa yang mudah dicerna, menjadi tantangan-tantangan yang digarisbawahi Adam.

Hal lain yang juga kerap menjadi tantangan adalah, kesesuaian antara solusi yang ditawarkan oleh pelaku usaha rintisan digital dengan persoalan atau kebutuhan masyarakat. Kadangkala, solusi tersebut relatif telampau canggih dan cenderung belum dibutuhkan oleh publik.

Adamobile yang didirikan pada Juni 2015 saat ini fokus pada tiga sektor pelaku usaha rintisan digital yakni media sosial, e-commerce, dan teknologi finansial (FinTech).

Relatif berbeda dengan investor, “venture builder” seperti Adamobile memraktikkan model bisnis dengan identifikasi karaktristik pasar dan menemukan model yang sesuai untuk Indonesia.

Setelah itu mereka membangun dan mengembangkan aplikasi internet yang bisa relatif dengan mudah dipahami dan diadopsi pengguna.

Selanjutnya, mereka meningkatkan nilai dan cakupan bisnisnya dengan tujuan menjadi pemimpin pasar dan berjejaring dengan perusahaan-perusahaan lain.

Akan tetapi, Adam menyebutkan pihaknya belum bisa mengungkap hingga seberapa besar modal atau investasi awal yang dibenamkan dalam bisnis tersebut.

“Tetapi setiap bulan target kita ada sepuluh startups (diluncurkan) sampai akhir tahun ini. Mudah-mudahan terpenuhi,” katanya.

Kompas TV Ekonomi Digital Butuh Aturan Jelas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Whats New
Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Whats New
Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Earn Smart
Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Whats New
Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Whats New
Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Whats New
10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

Earn Smart
BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

Whats New
Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Whats New
Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Whats New
PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

Whats New
BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

Whats New
OJK Sebut Kredit Macet Perbankan Turun Setelah Pandemi

OJK Sebut Kredit Macet Perbankan Turun Setelah Pandemi

Whats New
Harga Koin Meme Pepe Melonjak 820 Persen Sejak Awal Tahun

Harga Koin Meme Pepe Melonjak 820 Persen Sejak Awal Tahun

Earn Smart
Mengenal Layanan SEO Cryptocurrency Unggulan dari Arfadia untuk Bisnis Blockchain

Mengenal Layanan SEO Cryptocurrency Unggulan dari Arfadia untuk Bisnis Blockchain

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com