Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kegagalan" Negara-Negara Islam yang Punya 2/3 Sumber Minyak dan Gas di Mata JK

Kompas.com - 09/05/2016, 19:44 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Konflik yang terus berkecamuk di negara-negara Islam, terutama di Timur Tengah, sering diperbincangkan dan jadi bahasan utama dalam forum-forum internasional baik yang digelar oleh negara-negara Islam, maupun oleh negara-negara yang mayoritas penduduknya bukan Islam.

Di mata Wakil Presiden Jusuf Kalla, konflik yang berkepanjangan di Timur Tengah timbul akibat kegagalan negara-negara Islam, terutama dalam menghimpun persatuan sesama negara Islam.

"Kehancuran itu menyebabkan masa depan yang gelap pada masyarakatnya, sehingga timbullah kekhawatiran, timbullah ketakutan dan kemarahan," ujar Kalla di Jakarta, Senin (9/5/2016).

Menurut Wapres, ada dua faktor yang membuat negara-negara Islam gagal.

Pertama, perilaku para pemimpin di sejumlah negara di Timur Tengah sangat otoriter dan tidak menghargai rakyatnya sendiri.

Ia menyebutkan contoh negara-negara tersebut diantaranya Afganistan, Irak, Suriah, dan Libya.

Kedua kata Kalla, kegagalan sejumlah negara Islam disebabkan kelakuan negara-negara barat yang seenaknya menyerang negara Islam dengan alasan yang menurutnya tidak masuk akal.

"Bagaimana negara-negara besar menyerang negeri itu dengan alasan demokrasi. Afghanistan diserang oleh Rusia (Uni Soviet), Irak oleh Amerika dan para sekutunya tanpa alasan yang jelas. Begitu juga Libya," kata Kalla.

Akibat kegagalan tersebut, Wapres meyakini akar radikalisme di sejumlah negara Islam muncul.

Bahkan, hal yang menyedihkan di mata Kalla, radikalisme telah membuat sesama umat Islam di negara-negara tersebut justru saling serang.

"Tapi yang paling menyedihkan sekali, kita (sesama umat islam) sendiri saling menyerang satu sama lain, saling menghancurkan satu sama lain, tanpa alasan yang jelas," ucap tokoh yang dikenal kerap menjadi inisiator perdamaian sejumlah konflik tersebut.

Padahal tutur Wapres, negara-negara Islam meimiliki modal yang cukup untuk menjadi negara yang tentram dan maju.

Sebab, negara-negara Islam memiliki kurang lebih 1,6 miliar penduduk, atau sekitar 22,7 persen dari penduduk dunia.

Saat ini, negara-negara yang penduduknya mayoritas Islam berjumlah 57 negara.

Selain itu ucap Kalla, negara-negara Islam juga dikaruniai kekayaan alam yang melimpah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Whats New
Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Whats New
Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com