JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla kembali menyentil bank-bank nasional yang kerap memberikan bunga kredit yang tinggi kepada para petani.
Menurut Kalla, hal-hal tersebut justru membebani rakyat kecil. "Saya bangga kepada bank yang untung, tapi tidak dengan bank yang (meraup) untung dari rakyat kecil," ujar Kalla pada acara Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), di Jakarta, Senin (23/5/2016).
Selama ini, para petani tidak bisa menikmati manfaat kredit perbankan lantaran dikenakan bunga yang tinggi. Padahal, para petani seharusnya bisa mendapatkan manfaat lebih dari kredit yang diberikan.
Sejak awal 2016, pemerintah sebenarnya sudah mencoba menurunkan bunga kredit usaha rakyat (KUR) dari 12 persen menjadi 9 persen.
Kalla sendiri ingin bunga KUR bisa diturunkan lagi tahun depan. Di sisi lain, ia mengkritik kebiasaan perbankan yang justru memberikan bunga kecil kepada para deposan yang memiliki dana besar.
Biasanya, hal itu dilakukan untuk merayu pada pemilik dana sehingga mau menyimpan dananya di bank tersebut.
Wapres menilai kebiasaan bank memberikan bunga tinggi kepada rakyat kecil dan bunga rendah untuk orang kaya itu sebagai suatu ketidakadilan.
"Ketidakadilanlah yang akan menimbulkan masalah bagi bangsa ini. Mari kita ciptakan kesejahteraan bersama-sama, khususnya di sektor pertanian ini," kata Kalla.
Ia pun meminta perbankan untuk berperan aktif menciptakan kesejahteraan kepada para petani melalui pemberian bunga kredit yang rendah.
Di sisi lain, semua stakeholder yang meliputi pemerintah pusat, daerah, pengusaha, hingga para ahli pertanian bekerja keras dan saling membantu untuk mewujudkan kesejahteraan bagi para petani Indonesia.