Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Abdul Kadir, Agen Laku Pandai Merintis Kesuksesan

Kompas.com - 04/06/2016, 10:19 WIB
Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Abdul Kadir Drakel (56), warga Desa Liang, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, tidak pernah menyangka kondisi ekonomi keluarganya akan berubah seperti saat ini.

Jika pada awalnya pas-pasan, kini kehidupan keluarganya berbalik setelah dia menekuni profesi barunya sebagai agen Laku Pandai dari Bank BRI (BRILINK).

Meski awalnya sempat ragu dengan profesinya itu, namun berkat ketekunan dan kerja kerasnya kini Abdul Kadir sudah bisa tersenyum karena hasil jerih payahnya telah membuahkan hasil.

Dari pekerjaan sebagai agen tersebut, kini Abdul Kadir memiliki penghasilan yang sangat besar di wilayah desanya.

“Lumayan setiap bulan bisa dapat keuntungan Rp 10 juta, ini semua berkat kesabaran dan kerja keras saya selama ini,” kata Abdul Kadir saat ditemui dirumahnya awal pekan kemarin.

Kepada Kompas.com, dia pun menceritakan kisah sukses yang diraihnya berkat program Laku Pandai yang dijalani dua tahun terakhir bersama BRILINK.

Menurut Abdul Kadir semula dia diminta oleh pihak Bank BRI untuk menjadi agen Laku Pandai di desanya pada tahun 2014 silam.

Saat itu dia lalu memberitahukan hal itu kepada keluarganya. Sebelum menerima tawaran tersebut, Abdul Kadir mengaku dia sempat ragu karena program yang ditawarkan kepadanya itu belum dia mengerti.

Apalagi dia tidak mengusai sama sekali teknologi komputerisasi dan internet yang menjadi basis Laku Pandai. 

Nnamun Abdul Kadir menyadari bahwa peluang hanya akan sekali datang karena itu dia pun mencoba untuk menjadi agen Laku Pandai di desanya.

Untuk memperlancar usaha barunya sebagai agen Laku Pandai, dia gencar memberikan sosialisasi ke warga sekitar tentang manfaat dalam bertransaksi secara cepat dan efesien.

Abdul Kadir mengaku dengan bermodal Rp 40 juta, dia pun menjalani profesi sebagai agen Laku Pandai.

Semula dia canggung karena latihan yang diberikan petugas BRI kepadanya untuk mengoperasikan perangkat pendukung program Laku Pandai di desanya itu hanya sekejap.

“Pegawai bank datang ke rumah waktu itu dan memberikan latihan tidak sampai 30 menit. Tapi anak saya selalu mendorong saya untuk memanfaatkan peluang ini. Karena itu saya terus bekerja keras,” katanya.

Dan kini berkat kerja kerasnya itu, Abdul Kadir tidak hanya mengubah kehidupan keluarganya, namun juga masyarakat di desanya.

Menurut bapak 10 anak ini, banyak warga yang mengandalkan layanan keuangan tanpa kantor yang dikelolanya itu untuk berbagai keperluan.

Sebagaimana diketahui, Laku Pandai artinya Layanan Keuangan tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif. Laku Pandai merupakan program dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Agen Laku Pandai tidak hanya melayanani kredit, agen Laku Pandai juga bisa melayani transaksi keuangan lainnya. Seperti setoran tunai, tarik tunai, buka tabungan, transfer hingga pembayaran rekening dan beli pulsa listrik.

Abdul Kadir mengatakan setiap hari ada puluhan warga yang datang ke rumahnya untuk sekedar melakukan transaksi seperti tarik tunai, transfer tunai dan juga setoran tunai.

Meski banyak pelangan, namun Abdul Kadir mengaku sejauh ini dia belum berniat untuk mempekerjakan karyawan dan hanya mengandalkan anak-anaknya untuk membantunya.

Menurut dia, selain tarik tunai, transfer dan setoran tunai, di tempat usahanya itu warga juga bisa mendapatkan pinjaman usaha, membayar rekening listrik, mendapatkan tiket pesawat hingga membeli pulsa listrik dan pulsa elektrik.

“Banyak warga disini sangat merasa terbantu sekali, dari pinjaman modal usaha disini mereka ini telah mengembangkan usaha seperti rumah makan dan sebagainya,” katanya.

Tidak ada hari libur bagi Abdul Kadir dan keluarganya. Ruangan berukuran 5x4 meter yang dijadikan tempat untuk melayani masyarakat selalu didatangi warga sejak pagi hingga pukul 12.00 malam setiap hari.

Abdul Kadir mengaku dalam sebulan saja transaksi yang dikelolanya mencapai lebih dari Rp 1 miliar dengan jumlah transaksi mencapai 1.200 orang.

Atas kinerjanya itu pihak Bank BRI pun kini mempercayakannya untuk mengurus administrasi bagi warga penerima bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di desa tersebut.

“Jadi kuncinya itu adalah kejujuran, kerja keras dan tetap berdoa. Alhamdulillah berkat kerja keras ini juga saya bisa menghidupi keluarga saya,” ujarnya.

Salah satu warga setempat, Salma, mengaku sangat terbantu dengan adanya agen Laku Pandai di desanya. Sebab, dia bisa memperoleh bantuan pinjaman modal untuk mengembangkan usaha berjualan kue.

“Bukan saya saja, ada banyak warga disini juga yang dapat bantuan modal dari Laku Pandai Drakel,” ujarnya.

Warga lain mengatakan, keberadaan Laku Pandai Drakel di desa mereka sangat membantu. Sebab mereka tidak lagi harus ke bank untuk berurusan lama.

”Apalagi kita harus mengeluarkan ongkos (kalau pergi ke bank). Jadi senang sekali,” kata Ridwan Hatala, warga lain. 

Peluang Jadi Agen

Data OJK menyebutkan, saat ini ada 208 agen Laku Pandai di Maluku. Sebanyak 158 agen milik BRI, 50 lainnya milik BNI.

Dari 11 kabupaten dan kota se-Maluku, ada empat daerah yang belum memiliki agen Laku Pandai. Yakni, di Kota Tual, Seram Bagian Timur, Buru Selatan dan di Maluku Barat Daya.

OJK sendiri menginginkan agar program Laku Pandai ini bisa tersebar di pulau-pulau terpencil di Maluku.

Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Rahmat Waluyanto mengungkapkan, pembukaan layanan Laku Pandai di daerah terpencil di Maluku akan terus didorong dan diupayakan agar masyarakat di daerah terpencil dapat menikmati layanan perekonomian secara mudah.

“Pembukaan layanan Laku Pandai di daerah terpencil akan kami lakukan. Dengan begitu masyarakat desa tidak perlu lagi ke kota untuk mencari kantor Bank,” ungkapnya.

Untuk membuka layanan tersebut di pulau-pulau terpencil di Maluku, pihaknya akan membangun kerja sama dengan perusahan telekomunikasi dan sejumlah pihak lain.

Dengan program Laku Pandai, masyarakat di pulau-pulau terpencil bisa lebih meningkatkan taraf perekonomiannya. Selain itu para pelaku usaha kecil juga dapat mengembangkan usaha sesuai bidangnya.

“Program ini tentu sangat bermanfaat sekali bagi masyarakat di desa-desa, mereka tidak perlu lagi ke kota untuk mengunjungi kantor-kantor bank,tapi cukup ke agen Laku Pandai karena pelayanan jasa keuangan langsung dilakukan di desa,” ujarnya.

Sementara Kepala OJK Maluku perwakilan Maluku Bambang Hermanto, mendorong pihak perbankan agar dapat merambah wilayah terpencil di Maluku agar upaya untuk mewujudkan keuangan inklusif dapat terwujud.

Saat ini di Maluku baru BRI dan BNI yang menyelenggarakan program tersebut. Tapi sejumlah bank ternama dalam waktu dekat juga akan bergabung dalam program tersebut.

Kompas TV Jualan Kopi Sambil Jadi Agen Bank Swasta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com