Passion coach yang juga penulis best seller dari buku Broken, Lakukan Dengan Hati, Ini Cara Gue, dan Passion!–Ubah Hobi Jadi Duit. Gaya penulisan dan gaya panggungnya jenaka, nyeleneh, blakblakan, kreatif, dengan materi praktikal. Biasa dipanggil Coach D, ia adalah anggota dan coach tersertifikasi dari ICF (International Coach Federation), yang memusatkan diri pada pengembangan passion dan profesi.
Instagram dan Twitter @dedydahlan
YouTube Dedy Dahlan
KOMPAS.com- Selama bertahun- tahun, kegiatan yang namanya mencari Passion itu selalu nampak sinonim dengan kata resign.
Jadi setiap kali saya berbicara soal "Cari Passion kamu", banyak orang yang langsung panik dan mencari- cari alasan tentang bagaimana mereka tidak bisa resign dari pekerjaannya. Kali ini, saya bakal membagi tips pada Anda, tentang bagaimana Anda sesungguhnya bisa menemukan Passion TANPA harus resign!
Passion Anda sebenarnya selalu ada dalam unsur- unsur kerja di kantor Anda, selama Anda bisa menemukannya. Berikut beberapa contoh tempat di mana Anda bisa MENEMUKAN Passion di kantor, dalam cerita- cerita santai:
Dalam Misi dan Nilai Perusahaan
Asep adalah seorang family man. Saat memilih pekerjaan, tanpa tahu minatnya, dia memilihnya dengan menutup mata, jari teracung ke daftar lowongan kerja di koran, dan asal pilih perusahaan dengan nama besar. Yang penting ikhlas mau menerima seorang Asep sebagai karyawan.
Tapi tanpa disengaja, perusahaan tempatnya bekerja, memiliki nilai- nilai keluarga, dan menetapkan standar kualitas yang tinggi untuk keamanan keluarga. Nilai ini adalah nilai yang cocok dengan Asep!
Passion adalah tentang makna hidup. Jadi intip nilai yang dijunjung perusahaan Anda. Apa perusahaan Anda juga punya nilai- nilai yang cocok dengan Passion atau nilai dan makna hidup Anda?
Dalam Target Perusahaan
Waktu Rosa, sebagai Account Executive, diberikan target oleh perusahaan, dia langsung takut dan manyun seperti ABG ngambek. Mengejar target sepertinya beban berat, dan Rosa langsung merasakan tekanan besar yang nyaris bikin dia bilang ke bosnya, “Jangan pake target dong bro, kita kan 'pren'”.
Tapi setelah menjalankan tugas sebisanya, melewati target yang memaksanya terus bertemu klien baru dan leads- leads baru, dia menemukan sesuatu yang sangat disukainya. Dia suka bertemu dengan banyak orang!
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.