Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terminal 3, Kado Lebaran yang Gagal dari Presiden?

Kompas.com - 30/06/2016, 12:30 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Belum dioperasikan, terminal baru Terminal 3 (T3)  Bandara Internasional Soekarno-Hatta justru sudah jadi polemik jelang Lebaran 2016.

Sejak pekan lalu, tercium aroma sejumlah pihak yang mendorong-dorong agar terminal bandara terbesar di Indonesia yang sempat diberi nama "Ultimate" itu segara dioperasikan.

Padahal hasil verifikasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan, T3 belum memenuhi aspek keselamatan, keamanan, dan pelayanan.

Kado Lebaran?

Jumat (24/6/2016), usai meninjau T3, Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli meminta Kemenhub melalukan verifikasi ulang kepada terminal bandara tersebut.

Kata Rizal, T3 sudah layak operasi. Sebab dua hal yang jadi catatan Kemenhub yakni masalah sistem kelistrikan dan sistem surveillance (pemeriksaan barang dan orang), sudah bisa diatasi AP II.

Di Kompleks Istana Kepresidenan, Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan bahwa T3 sudah siap beroperasi.

Kata dia, AP II sendiri yang melaporkan hal tersebut. Bahkan Pramono mengatakan, ia, Mensesneg Pratikno dan Menko PMK Puan Maharani juga sempat membicarakan pengoperasian T3.

"Kalau sudah siap tentunya harusnya difungsikan," kata Pramono, Jakarta, Senin (27/6/2016). Dari Senayan, aroma mendorong-dorong pengoperasian terminal bandara terbesar di Indonesia itu juga merebak.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Ade Komarudin mendesak agar pemerintah melalui Kementerian Perhubungan segera memverifikasi ulang T3.

Dorongan bahkan desakan sejumlah pihak agar T3 segara dioperasikan memunculkan pertanyaan, apa istimewanya terminal yang belum laik operasi itu?.

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Sidarto Danusubroto mengatakan, T3 bisa jadi hadiah Lebaran bagi rakyat.

Oleh karena itu kata dia, Presiden Joko Widodo sudah berpesan supaya pengoperasian T3 tidak buang-buang waktu.

Pernyataan Sidarto itu diucapkan usai datang langsung ke T3 sehari berselang usai pernyataan Pramono.

Bila benar adanya, gagal sudah kado Lebaran dari Presiden lantaran Kemenhub tidak memberikan izin pengoperasian T3 Ultimate sebelum Lebaran.

Bahkan, AP II menanggalkan kata ultimate dibelakang nama proyek yang merupakan perluasan terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta yang sudah ada.

Tidak Ada Perintah

Namun, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan membantah dengan tegas ada perintah dari Presiden Joko Widodo agar T3 Ultimate segara dioperasikan untuk mudik Lebaran.

"Enggak, enggak ada. Perintah ke saya? Enggak," ujar Jonan di rumah dinasnya, Jakarta, Rabu (29/6/2016) malam.

Menurut Jonan, Presiden Jokowi tidak mungkin memerintahkan para menterinya untuk mengoperasikan satu proyek yang belum siap.

Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno juga membantah ihwal kabar adanya permintaan Presiden Jokowi untuk mengoperasikan T3  sebelum Lebaran.

"Enggak (ada) dong. (T3) Harus ikuti aturan yang ada," kata Rini.

Pemerintah sendiri mengaku tidak akan mengambil resiko apabila menyangkut keselamatan. Termasuk dalam pengoperasian T3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

"Jadi yang lain, yang enggak ngerti enggak usah banyak omong deh," kata Jonan.

Selain itu, ternyata Jonan juga tidak ingin nasib T3 dipaksakan beroperasi layaknya Tol Cipali tahun lalu.

Seperti diketahui, pengoperasian Tol Cipali memang sempat jadi pro kontra, sebab sebelum dioperasikan saja banyak terjadi kecelakaan pada tol terpanjang di Indonesia itu.

Jalan yang lurus dan rambu-rambu yang belum lengkap ditengarai jadi salah satu faktor banyaknya kecelakaan di Tol Cipali saat itu.

"Dulu (Tol Cipali) buru-buru diresmikan untuk dioperasikan. Sekarang bandara (minta) dioperasikan, enggak," ujar Jonan di Jakarta, Selasa (28/6/2016).

Jangan Korbankan Semua

Dorongan dan desakan agar T3 dioperasikan sebelum Lebaran seharusnya segara diakhiri. Hal itu dinilai penting agar tidak mengorbankan kepentingan yang lebih besar, yakni kepentingan rakyat.

"Kalau tetap mau ngotot dioperasikan sebelum Lebaran, ingat sekarang sudah masuk pekan terakhir jelang Lebaran, berapa penumpang yang akan tersesat salah terminal?," ujar Pengamat penerbangan Gerry Soejatman kepada Kompas.com, Jakarta, Selasa (28/6/2016).

Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio mengatakan, sejumlah pihak seharusnya menyerahkan sepenuhnya kewenangan izin pengoperasian Terminal 3 ke Menteri Perhubungan Ignasius Jonan.

"Biarkan pihak-pihak yang bertanggungjawab melaksanakan tugasnya. Yang lain nonton saja," kata Agus.

Staf Khusus Menteri Perhubungan Hadi M. Djuraid meminta AP II untuk fokus ke penyelenggaraan mudik Lebaran yang dalam hitungan hari akan memasuki masa puncak di sektor perhubungan udara.

Angkasa Pura II (AP II) sendiri menjamin arus mudik Lebaran tetap lancar meski T3 belum bisa beroperasi.

"Tidak akan terganggu, kami jamin itu," ujar Direktur Utama AP II Budi Karya Sumadi kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Kompas TV Terminal 3 Ultimate Siap Beroperasi Saat Lebaran
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Whats New
Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Earn Smart
Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com