Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Amran Yakin Daging Kerbau Impor Laris Manis

Kompas.com - 12/07/2016, 14:02 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah kebijakan impor daging kerbau berbasis zona disahkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 4/2016 yang diteken Presiden Joko Widodo pada 8 Maret 2016 lalu, pemerintah menugaskan Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) pada bulan ini mendatangkan 10.000 ton daging kerbau impor asal India.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengakui optimistis daging kerbau impor akan menekan lonjakan harga daging sapi, dan akan banyak dinikmati oleh seluruh masyarakat. "Gimana caranya enggak laku, pembelinya banyak," ujar Menteri Amran di Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (12/7/2016).

Menteri Amran menjelaskan, saat pemerintah melakukan penjualan daging sapi beku ke pasar selama Ramadan dan Lebaran 2106, sempat muncul dugaan masyarakat tidak berminat membeli. Tapi,  nyatanya produk itu laku di pasaran. "Ingat enggak daging beku. Dulu katanya enggak laku, tapi beberapa ribu ton habis kemarin kan," ungkap Amran.

Amran menuturkan, besaran impor akan disesuaikan dengan kebutuhan bukan keinginan, agar tidak menganggu produktivitas peternak lokal. "Tapi berapa saja permintaan pasar, kami akan guyur masuk (impor daging kerbau)," jelasnya.

Sebelumnya, Ketua Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Teguh Boediyana menyayangkan keputusan pemerintah terkait keputusan impor daging kerbau asal India. "Jelas masuknya daging berisiko masuknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Kedua, distorsi terhadap peternakan sapi rakyat. Semangat dan minat beternak sapi akan menurun drastis dan implikasinya kita menjadi net importir," ujar Teguh Boediyana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Total Keterlambatan Penerbangan Haji Capai 32 Jam, Kemenag Tegur Garuda

Total Keterlambatan Penerbangan Haji Capai 32 Jam, Kemenag Tegur Garuda

Whats New
Punya Peta Jalan, Industri BPR Hadapi 3 Tantangan Struktural

Punya Peta Jalan, Industri BPR Hadapi 3 Tantangan Struktural

Whats New
Kemenperin Bantah Kemendag soal Terbitkan 'Pertek' Lamban,: Paling Lama 5 Hari

Kemenperin Bantah Kemendag soal Terbitkan "Pertek" Lamban,: Paling Lama 5 Hari

Whats New
[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: 'Confirm' Disebabkan Internal 'Engine'

Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: "Confirm" Disebabkan Internal "Engine"

Whats New
Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com