Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaatkan Limbah Tebu, Pabrik Gula Pesantren Kediri Mulai Jual Listrik ke PLN

Kompas.com - 23/07/2016, 11:45 WIB
Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Pabrik Gula Pesantren Baru di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, tak hanya memproduksi dan menjual gula, melainkan juga memproduksi dan menjual tenaga listrik dengan memanfaatkan biomassa dari limbah tebu.

Adapun listrik yang yang dihasilkan berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) yang memanfaatkan ampas tebu.

"Tiga hari lalu, kami sudah menandatangani kesepakatan penjualan tenaga listrik dengan PLN. Ini yang pertama kali di Indonesia, pabrik gula menjual listrik," kata Direktur Utama PTPN X Subiyono, Sabtu (23/7/2016).

Listrik dari pabrik gula itu akan disambungkan dengan fasilitas interkoneksi sistem kelistrikan milik PLN.

"Infrastruktur penyambungannya sedang dibangun sekarang. September nanti interkoneksinya ke jaringan PLN selesai," tambahnya.

Untuk tahap awal, tenaga listrik yang dijual ke PLN itu hanya 3 megawatt. Volume tersebut adalah produksi lebih dari total listrik yang diproduksi sebesar 9 megawatt.

Sebanyak 6 megawatt di antaranya dipakai untuk kebutuhan listrik pabrik gula. PTPN XI kata dia sedang menyiapkan produksi listrik dari ampas tebu di beberapa pabrik gula lainnya seperti, pabrik gula  Ngadiredjo Kediri (20 megawatt), pabrik gula Tjoekir Jombang (10 megawatt), dan pabrik gula Gempolkrep Mojokerto (20 megawatt). 

Diversifikasi usaha pabrik gula dinilainya sangat penting jika industri gula di Indonesia masih ingin berkembang.

"Jika hanya mengandalkan pendapatan dari gula tidak mungkin, karena gula adalah komoditas yang pergerakan harganya selalu diintervensi pemerintah," pungkasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com