Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Rencana Moratorium Lahan Tambang, Semen Indonesia Siap Ikuti Aturan Pemerintah

Kompas.com - 08/08/2016, 11:45 WIB
Hamzah Arfah

Penulis

GRESIK, KOMPAS.com – Pemerintah kini sedang menyiapkan moratorium untuk lahan tambang. Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) sudah menegaskan, tidak akan memberikan izin kepada perusahaan tambang untuk membuka lahan dalam rangka perluasan wilayahnya.

Terkait hal itu, PT Semen Indonesia siap mengikuti aturan yang ditetapkan oleh pemerintah nantinya, dan dalam waktu dekat akan segera melakukan evaluasi terkait lahan tambang miliknya. Termasuk, rencana ekspansi perusahaan di beberapa tempat.

“Kami siap mengikuti peraturan yang ditetapkan pemerintah, serta melihat bagaimana respon masyarakat. Sehingga, kami akan lakukan evaluasi ulang,” ungkap Direktur Utama Semen Indonesia Rizkan Chandra, disela acara tasyakuran ulang tahun perusahaan ke-59 di Wisma A Yani Gresik, Senin (8/8/2016).

Ia menyanggah, jika tambang semen hanya menyebabkan dampak buruk bagi ekosistem setempat. Rizkan menyatakan, jika korporasi yang dipimpinnya tidak serta merta hanya melakukan usaha produksi, namun tetap juga memperhatikan lingkungan hidup.

“Salah satu contoh, debit air tanah yang ada di Tuban, dekat wilayah tambang kita, itu debit airnya saat ini lebih besar ketimbang sebelum ada penambangan semen di sana. Ini membuktikan, bila penambangan tak melulu merugikan lingkungan hidup,” jelasnya.

Ketika dikonfirmasi mengenai aturan lahan tambang yang dapat berimbas pada ketersediaan bahan baku nantinya, Rizkan mengaku, pihaknya tidak mempermasalahkan hal itu dan siap mengikuti aturan yang ditetapkan oleh pemerintah.

“Tidak masalah, kami akan ikuti aturan tersebut. Karena kan tidak hanya kami, tapi juga tempat lain kan juga begitu. Kami siap ikuti aturan pemerintah, sebab kita juga tak ingin mengganggu lingkungan hidup,” beber Rizkan.

Rizkan mencoba bersikap realistis dengan aturan tambang yang ditetapkan pemerintah, lantaran pihaknya juga tidak sekedar mementingkan kepentingan produksi, namun juga masyarakat yang ada di sekitar kawasan pabrik.

“Soal bahan baku, harus di lihat dulu. Mana yang lebih banyak manfaatnya, atau malah mendatangkan mudharat (kerugian), sebab inilah yang menjadi pijakan kami dalam menjalankan usaha,” pungkasnya.

Sepanjang semester I 2016, penjualan Semen Indonesia mencapai 12.184 juta ton atau meningkat dibanding periode yang sama pada tahun lalu, yang hanya tercatat sebesar 11.989 juta ton.

Sementara untuk penjualan produk ke luar negeri sepanjang semester I 2016, Semen Indonesia telah mengekspor sebanyak 189 ribu ton.

Kompas TV Puluhan Warga Gresik Keracunan Gas Pabrik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Punya Peta Jalan, Industri BPR Hadapi 3 Tantangan Struktural

Punya Peta Jalan, Industri BPR Hadapi 3 Tantangan Struktural

Whats New
Kemenperin Bantah Kemendag soal Terbitkan 'Pertek' Lamban,: Paling Lama 5 Hari

Kemenperin Bantah Kemendag soal Terbitkan "Pertek" Lamban,: Paling Lama 5 Hari

Whats New
[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: 'Confirm' Disebabkan Internal 'Engine'

Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: "Confirm" Disebabkan Internal "Engine"

Whats New
Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com