Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Malang Jadi Kota Pertama yang Punya Satgas Waspada Investasi

Kompas.com - 09/08/2016, 19:30 WIB
Estu Suryowati

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Kota Malang Jawa Timur menjadi daerah pertama yang memiliki Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi untuk tingkat kabupaten/kota.

Kerawanan maraknya investasi bodong membuat resah masyarakat dan mendorong Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pemerintah Kota Malang, serta dinas terkait untuk membentuk kelompok kerja tersebut.

Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Kusumaningtuti S Soetiono mengatakan, Kota Malang merupakan salah satu daerah yang kegiatan investasi ilegalnya cukup intensif.

"Oleh karena nusantara ini luas, makanya pembentukan Satgas kami lakukan bertahap. Dan prioritas itu kami pilih daerah mana yang tekanannya sudah sedemikian intens," kata Kusumaningtuti dalam pengukuhan Satgas Waspada Investasi Kota Malang, di Malang, Jawa Timur, Selasa (9/8/2016).

Dalam sambutan pengukuhan Satgas, wanita yang akrab dipanggil Tituk itu mengatakan, saat ini produk dan layanan lembaga jasa keuangan semakin beragam. Namun di sisi lain, secara simultan hal itu juga memunculkan isu perlindungan konsumen.

Kusumaningtuti juga mengatakan jika dipetakan, setidaknya ada tiga faktor yang membuat masyarakat terjerat atau tertipu investasi ilegal.

Pertama, literasi keuangan yang masih rendah. Kedua, masyarakat belum memahami bagaimana dan bagaimana cara menyampaikan aduan apabila merasa dirugikan.

Terakhir, masyarakat banyak tergiur oleh iming-iming yang ditawarkan lembaga jasa keuangan ilegal ini.

"Mereka menawarkan return yang tinggi, mengatasnamakan kepopuleran tokoh agama/masyarakat, serta menampilkan testimonials konsumen pertama yang dianggap sukses," jelas Kusumaningtuti.

Wali Kota Malang Mochamad Anton mengatakan, pemerintah kota Malang mengapresiasi dan mendukung dibentunya Satgas Waspada Investasi Kota Malang. Namun dia juga berfikir kemungkinan Malang merupakan daerah yang rawan investasi bodong, sehingga menjadi prioritas.

"Mungkin ada kerawanaan yang besar di Malang, jadi yang pertama dibentuk. Yang jelas kami Pemkot Malang berterimakasih ada solusi yang tepat," kata Mochamad. Lebih jauh dia juga mengimbau masyarakat Kota Malang agar tidak mudah terbujuk rayu iming-iming keuntungan besar dalam waktu singkat.

Keberadaan Satgas Waspada Investasi diharapkan mampu meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap macam ragam instrumen investasi dan lembaga investasi yang sah.

"Masyarakat ini sangat ingin investasi untuk mendapatkan keuntungan besar. Tapi masyarakat harus hati-hati kepada siapa. Tugas Satgas inilah untuk memberikan pengetahuan agar masyarakat lebih hati-hati," katanya lagi.

Investasi Bodong

Diakui Mochamad, investasi bodong yang ditawarkan koperasi makin marak belakangan. Dia bilang, ada sekitar 500 koperasi di Kota Malang, yang mana sudah ratusan diantaranya dibekukan.

Kepala Kantor OJK Kota Malang Indra Krisna menuturkan, sejak 1 Januari 2016 hingga sekarang ada 117 aduan dari masyarakat kepada OJK yang merupakan investasi di lembaga jasa keuangan di bawah ranah OJK.

Di luar lembaga yang menjadi objek pengawasan OJK, banyak juga ditemukan aduan dari masyarakat misalnya koperasi.

"Kasus dari koperasi itu juga banyak yang datang, tapi karena tidak di bawah pengawasan OJK, maka tidak bisa kami hitung sebagai laporan," kata Indra.

Dari sebanyak 117 aduan itu, kasus perbankan ada sebanyak 60 kasus, asuransi sebanyak enam kasus, perusahaan pembiayaan sebanyak 21 kasus, dan sisanya dari lembaga lain yang ada di ranah OJK, termasuk dana pensiun dan BPJS.

"Sesuai dengan kewenangan, kami sudah teruskan aduan ke Jakarta, dan kami tindaklanjuti, hampir semua sudah kami selesaikan," ucap Indra.

Dibandingkan periode sama tahun lalu, jumlah aduan di Kota Malang mengalami kenaikan signifikan. Periode Juni 2015 jumlah aduan hanya sekitar 90 aduan.

"Bisa jadi banyaknya aduan ini merupakan keberhasilan dari upaya kami meningkatkan literasi masyarakat. Karena masyarakat sudah paham, begitu ada masalah mereka langsung lapor," kata Indra.

Kompas TV Perangi Investasi Bodong
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com