Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK: Kondisi Sektor Keuangan Indonesia Stabil dan Normal

Kompas.com - 11/08/2016, 06:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam Rapat Dewan Komisioner (RDK) bulanan yang dihelat Rabu (10/8/2016) menyatakan kondisi sektor keuangan Indonesia masih berada dalam kondisi stabil dan normal.

Sektor keuangan Indonesia pun masih memperoleh sentimen dari kondisi global maupun domestik.

OJK mengungkapkan, meski pemulihan ekonomi global masih lemah dan lambat, namun pada bulan Juli 2016 pasar keuangan dunia secara umum memperoleh sentimen positif.

Ini terutama berasal dari kebijakan bank sentral AS Federal Reserve yang mempertahankan suku bunga acuan Fed Fund Rate (FFR) yang dipandang akomodatif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi AS.

“Seiring meningkatnya sentiment global serta respon positif terkait kebijakan pengampunan pajak atau tax amnesty serta reshuffle Kabinet Kerja telah mendorong penguatan lebih lanjut di pasar keuangan domestik,” tulis OJK dalam pernyataan resmi.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tumbuh 3,97 persen pada bulan Juli 2016 secara bulanan.

Investor non residen mencatat net buy di pasar saham mencapai Rp 11,9 triliun, yang merupakan arus masuk bulanan terbesar dalam dua tahun terakhir.

Sementara itu, pasar surat berharga negara (SBN) juga menguat, ditunjukkan dengan penurunan yield bulan Juli 2016 rata-rata sebesar 46 basis poin.

Pada periode itu, tercatat net buy investor non residen di pasar SBN sebesar Rp 15 triliun. OJK pun melaporkan fungsi intermediasi lembaga jasa keuangan menuju perbaikan.

Hingga Juni 2016, pertumbuhan kredit perbankan mencapai 8,89 persen secara tahunan, tumbuh dibandingkan 8,34 persen pada Mei 2016.

Adapun rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) dan rasio pembiayaan bermasalah atau Non Performing Financing (NPF) masing-masing sebesar 3,05 dan 2,20 persen.

Rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) perbankan cukup tinggi, yakni 22,56 persen per Juni 2016.

Di industri asuransi, Risk-Based Capital (RBC) mencapai 528 persen untuk asuransi jiwa dan 256 persen untuk asuransi umum, jauh di atas ketentuan minimum.

“Ke depan, OJK melihat bahwa pertumbuhan intermediasi lembaga jasa keangan akan dapat melanjutkan arah perbaikan, sehingga dapat mendukung upaya pencapaian pertumbuhan ekonomi domestik yang lebih tinggi,” ujar OJK.

Regulator pun menyatakan bakal terus memantau perkembangan profil risiko lembaga jasa keuangan.

OJK juga akan menyiapkan berbagai langkah yang diperlukan untuk memitigasi kemungkinan peningkatan risiko di sektor jasa keuangan, khususnya risiko kredit.

Kompas TV OJK Bentuk Tim Percepatan Akses Keuangan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com