Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Saham Rokok Berguguran, Waktunya untuk Beli?

Kompas.com - 22/08/2016, 16:15 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Terempas isu kenaikan harga rokok yang diperkirakan akan mengurangi daya beli konsumen terhadap rokok membuat ketiga harga saham emiten rokok kompak mengalami penurunan.

Ketiga emiten tersebut yaitu PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), dan PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM). (Baca: Saham Emiten Rokok Terhantam Isu Harga Rokok Bakal Rp 50.000 Per Bungkus)

Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang mengatakan, terkoreksinya harga saham rokok bisa dimanfaatkan para investor untuk melakukan akumulasi beli.

"Waktunya untuk beli, ini membuat valuasi sangat menarik sekali," ujar Edwin saat dihubungi Kompas.com, Senin (22/8/2016).

Menurut Edwin, dampak isu kenaikan harga rokok yang paling banyak merespons adalah para investor yang memiliki porsi saham kecil.

"Investor kecil yang banyak melakukan profit taking, kalau investor besar tidak terpengaruh," pungkas Edwin.

Sebagai informasi, berdasarkan data pergerakan saham Bloomberg, saham HMSP tercatat melemah 1,73 persen dari 4.040 per saham pada saat pembukaan, dan pada pukul 14.06 WIB berada pada level 3.970.

Saham WIIM terpantau turun 1,50 persen dari 400 per saham pada saat pembukaan, dan pada pukul 14.06 WIB berada pada level 394.

Saham GGRM terpantau paling besar terkoreksi hingga 2,06 persen, dari 68.000 per saham menjadi 66.250 per saham pada pukul 14.06 WIB.

Kompas TV Petani Tembakau Tolak Wacana Kenaikan Harga Rokok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com