Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suku Bunga Acuan BI Turun Jadi 5 Persen, Apa Dampaknya?

Kompas.com - 23/09/2016, 15:38 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin.

Dengan demikian, Bi 7 Day Repo Rate yang sebelumnya berada pada posisi 5,25 persen menjadi 5 persen.

Lalu, apa sebenarnya dampak penurunan suku bunga acuan bank sentral tersebut? Sebenarnya, tujuannya tidak lain menggenjot permintaan domestik yang akhirnya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk Josua Pardede menuturkan, pertumbuhan kredit per Agustus 2016 cenderung masih lemah, yakni sekira 6 hingga 7 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Angka ini turun dari bulan sebelumnya yang berada pada posisi sekira 7,7 persen (yoy). “Berbeda dari penurunan suku bunga BI pada semester I tahun ini, penurunan BI 7 Day Repo Rate pada RDG bulan ini diperkirakan akan mendorong respon penurunan suku bunga kredit yang lebih cepat karena BI 7 Day Repo Rate diharapkan lebih cepat mempengaruhi suku bunga pasar uang,” ujar Josua kepada Kompas.com, Kamis (22/9/2016).

Josua menjelaskan, pertumbuhan kredit hingga akhir tahun 2016 diprediksi akan berada pada kisaran 7 hingga 9 persen (yoy).

Ini didorong oleh peningkatan konsumsi masyarakat pada kuartal IV 2016 meskipun masih terbatas.

“Selain itu, relaksasi kebijakan LTV (Loan to Value) pada KPR (Kredit Pemilikan Rumah) diharapkan dapat memicu permintaan kredit. Kebijakan BI yang menaikkan batas bawah LDR (Loan to Deposit Ratio) menjadi 80 persen dari sebelumnya 78 persen juga diharapkan menjadi insentif perbankan untuk meningkatkan supply kredit,” jelas Josua.

Dalam konferensi pers Kamis sore, Gubernur BI Agus DW Martowardojo mengungkapkan, pelonggaran kebijakan moneter yang ditempuh BI dengan menurunkan suku bunga acuan tersebut diharapkan dapat lebih memperkuat upaya mendorong permintaan domestik.

Dengan begitu, momentum pertumbuhan ekonomi dapat terdorong dengan tetap menjaga stabilitas makroekonomi.

“BI meyakini pelonggaran kebijakan moneter tersebut akan mmeperkuat kebijakan yang ditempuh pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan melalui percepatan implementasi reformasi struktural,” ungkap Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Whats New
Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Whats New
Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Whats New
Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Earn Smart
Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Earn Smart
Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com