Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Kredit Masih Lemah, NPL Perbankan Menanjak

Kompas.com - 23/09/2016, 20:19 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) sudah menurunkan suku bunga acuan hingga 100 basis poin sejak awal tahun 2016.

Merespon kebijakan itu, suku bunga deposito pun sudah turun 100 basis poin, namun sayangnya suku bunga kredit baru turun 52 basis poin.

Hingga semester I 2016, pertumbuhan kredit perbankan pun belum mengalami pertumbuhan yang menggembirakan. Lalu, bagaimana tanggapan bank sentral?

"(Suku bunga kredit) belum bisa turun, kelihatannya memang perbankan masih ada penyesuaian. Kita melihat pertumbuhan kredit belum tinggi dalam banyak hal, karena pinjaman valas banyak yang dilunasi sehingga pertumbuhan kredit nasional tidak terlalu tinggi," kata Gubernur BI Agus DW Martowardojo di Jakarta, Jumat (23/9/2016).

Di samping itu, Agus menuturkan pula bahwa rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) ada kecenderungan meningkat.

Bank sentral memantau, rasio NPL meningkat ke level 3,12 persen. Menurut Agus, bank-bank cukup hati-hati dalam melakukan upaya restrukturisasi dan penyehatan portfolio kredit.

Selain itu, perbankan pun kini memperhatikan potensi NPL. "Kita juga lihat dengan meningkatnya NPL, bank-bank lebih berhati-hati menyalurkan kredit. Pertumbuhan kredit rendah dan juga penurunan tingkat bunga kredit yang tidak terlalu cepat itu adalah dampaknya," ujar Agus.

Salah satu kondisi pelemahan pertumbuhan kredit perbankan menurut Agus juga disebabkan melemahnya perekonomian dunia.

Ia menuturkan, ekonomi dunia berjalan lebih pelan dari yang diperkirakan. Ekonomi negara maju seperti AS pun mengalami perlambatan.

Selain itu, ekonomi negara berkembang utama seperti China pun masih melambat, bahkan diprediksi hanya tumbuh 6,5 persen tahun ini dan 6,3 persen tahun depan.

"Kondisi ekonomi dunia yang melambat berdampak ke Indonesia. Indonesia ada perlambatan ekonomi, tetapi secara umum stabilitas keuangan Indonesia terjaga dengan baik dan kita harap ekonomi tahun 2017 lebih baik," jelas Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com