Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inflasi November 0,47 Persen Disumbang dari Kenaikan Bahan Makanan

Kompas.com - 01/12/2016, 12:05 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat data indeks harga konsumen (IHK) atau inflasi sepanjang November 2016 sebesar 0,47 persen atau lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 0,14 persen.

Sementara itu, inflasi pada tahun kalender tercatat sebesar 2,59 persen, dan inflasi tahun ke tahun (year on year/yoy) sebesar 3,58 persen. Sedangkan inflasi komponen inti yoy tercatat sebesar 3,07 persen atau terendah sejak tahun 2004

"Salah satunya pemicunya disebabkan karena tomat, sayur, dan cabai naik. Khususnya untuk Indonesia Timur," kata Kepala Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Sasmito Hadi Wibowo di Jakarta, Senin (1/12/2016).

Sasmito menuturkan, dari 82 kota IHK, tercatat terjadi inflasi pada 78 kota dan deflasi di 4 kota. Inflasi tertinggi terdapat di daerah Manado sebesar 2,86 persen dan terendah di daerah Depok dan Manado sebesar 0,05 persen.

Sementara itu deflasi tertinggi terdapat di daerah Bau-Bau sebesar 1,54 persen. Inflasi tertinggi terdapat pada kelompok bahan makanan sebesar 1,66 persen.

Lalu diikuti makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau yang terjadi inflasi sebesar 0,25 persen. Selain itu, inflasi juga disebabkan kenaikan dari sektor perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,16 persen.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memproyeksikan laju inflasi pada November 2016 akan lebih tinggi ketimbang inflasi pada Oktober 2016.

Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah kondisi cuaca yang kurang baik, tentu mempengaruhi produktivitasnya. Apalagi musim saat ini sangat mempengaruhi komoditas cabai dan bawang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com