Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Kebutuhan Natal dan Tahun Baru, BI Siapkan Uang Tunai Rp 94 Triliun

Kompas.com - 21/12/2016, 19:22 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) memperkirakan kebutuhan uang tunai masyarakat menjelang Natal 2016 dan tahun baru 2017 meningkat sebesar 3-10 persen dibandingkan tahun lalu.

"Kami perkirakan outflow Desember antara Rp 88 triliun sampai Rp 94 triliun. Ini adalah perkiraan uang yang akan ditarik perbankan dan masyarakat dari BI dalam periode Natal dan tahun baru," kata Deputi Direktur Departemen Pengelolaan Uang BI, Yudi Harymukti, Rabu (21/12/2016).

Pada periode Natal 2015 dan tahun baru 2016, BI menyiapkan pasokan uang tunai sebesar Rp 85,6 triliun.

Menurut Yudi, ada beberapa faktor yang memengaruhi peningkatan kebutuhan masyarakat akan uang tunai pada Desember 2016 dibanding setahun lalu.

Selain Natal, ada juga disbursement anggaran pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta swasta. Jumlah hari libur yang lebih banyak dibandingkan Desember tahun lalu, juga mendorong peningkatan kebutuhan akan uang tunai.

"Tahun lalu liburnya tujuh hari, sekarang sembilan hari termasuk Maulid Nabi," ucap Yudi.

Pada tanggal 19 Desember 2016, BI juga mengeluarkan uang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tahun emisi 2016.

Yudi mengatakan, keluarnya uang baru ini juga membuat animo masyarakat untuk melakukan tarik tunai meningkat.

"Seperti biasanya pada saat uang baru dikeluarkan, minat masyarakat cukup tinggi dan ini terjadi juga pada TE 2016," imbuh Yudi.

Faktor lainnya, yaitu BI menambah titik dan frekuensi penukaran uang, baik yang dilakukan oleh kantor BI maupun kerja sama dengan perbankan.

Meski terjadi peningkatan kebutuhan uang tunai, Yudi menambahkan peningkatannya melambat dibandingkan rata-rata 10 tahun terakhir.

Jumlah transaksi kas keluar (outflow) pada periode Natal dan tahun baru dalam 10 tahun terakhir rata-rata naik 12,8 persen, sementara tahun ini hanya tumbuh 3-10 persen.

Yudi menengarai, salah satu penyebabnya adalah gerakan nasional nontunai (GNNT) yang dicanangkan BI mulai berdampak terhadap penurunan penggunaan uang kartal.

"Itu salah satu faktor yang menurut hemat kami juga mempengaruhi relatif tidak naiknya kebutuhan uang kartal dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," kata Yudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Whats New
OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

Whats New
Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Earn Smart
Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Whats New
Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Whats New
OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

Whats New
Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Whats New
Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Work Smart
PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

Whats New
MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Whats New
Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com