Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Rating Outlook" Fitch untuk Indonesia Membaik, Sri Mulyani Senang

Kompas.com - 22/12/2016, 15:07 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku senang dengan peningkatan rating Outlook Sovereign Credit dari "Stable" menjadi "Positive" yang diberikan lembaga pemeringkat Fitch Ratings (Fitch).

"Ini mengkonfirmasi beberapa upaya pemerintah untuk menjaga pondasi beberapa waktu lalu yang dianggap salah satu sumber yang memiliki potensi risiko seperti APBN," ujarnya di Jakarta, Kamis (22/12/2016).

Perbaikan outlook Sovereign Credit Rating Indonesia oleh Fitch mempertimbangkan tiga hal yakni rekam jejak stabilitas makroekonomi, kebijakan moneter dan nilai tukar, serta dorongan reformasi struktural untuk perbaikan iklim investasi.

Khusus di sektor fiskal kata perempuan yang kerap disapa Ani, pemerintah telah melakukan berbagai koreksi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang merupakan dapur ekonomi nasional. Koreksi itu dilakukan agar APBN bisa lebih kredibel.

"Saya rasa ini adalah penilaian positif dari Fitch dan saya harap ini nanti diterjemahkan lebih baik dari sisi upgrade rating kita," Ani.

Pemerintah, tutur ia, akan terus menyampaikan kepada dunia bahwa Indonesia memiliki fundamental ekonomi yang kuat dengan didukung data-data valid. Kalau pun ada risiko ekonomi, pemerintah tidak akan tertutup.

Pemerintah justru siap menyampaikan langkah-langkah yang akan ditempuh untuk mengantipasi risiko ekonomi tersebut. Diharapkan dengan bagitu lembaga pemeringkat rating bisa memiliki kepercayaan kepada ekonomi Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com