Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pensiun di Usia Muda Lalu Berkeliling Dunia, Kenapa “Enggak”?

Kompas.com - 22/12/2016, 18:18 WIB
Mikhael Gewati

Penulis


KOMPAS.com
– Anita Dhake, mantan pengacara asal Chicago, membuktikan bahwa pensiun di usia muda dan menikmati hidup bukanlah sesuatu yang mustahil. Cukup lima tahun bekerja, wanita ini memilih pensiun pada usia 33 tahun. Apa rahasianya?

Dhake kemudian traveling ke berbagai negara—mulai dari Australia hingga ke Norwegia—setelah pensiun. Menjelajah dunia adalah impian perempuan yang sebelumnya pernah juga menjadi pramugari ini.

Sampai pertengahan 2016, Dhake telah mengunjungi 49 negara, setelah pensiun pada 2015. Kisahnya sampai diangkat Forbes.com, dilansir pada Selasa (5/7/2016).

Namun, jangan dikira Dhake bisa melakukan semua itu karena punya penghasilan besar sebagai pengacara. Kuncinya, kata dia seperti dikutip Forbes, adalah disiplin menyisihkan penghasilan tiap bulan.

Apakah kisah seperti ini hanya dapat dialami Dhake? Anda pun sebenarnya bisa. Caranya?
Pertama, biasakan menabung sejak dini. Sayangnya, riset Employee Benefit Research Institute dari Amerika mendapati, banyak orang menunda menabung sebagai bekal pensiun.

Padahal, uang yang disisihkan sejak dini punya kesempatan lebih menguntungkan di masa pensiun. Dhake, misalnya, menabung sejak tahun keduanya bekerja.

Lulusan fakultas hukum pada 2009 ini berharap bisa mengumpulkan 450.000 dollar AS atau setara sekitar Rp 6,07 miliar memakai kurs sekarang. Tak disangka, setelah lima tahun menabung, dia memiliki simpanan 700.000 dollar US atau setara Rp 9,44 miliar.

Forbes.com/Courtesy of Anita Dhake Anita Dhake sedang berada di Rio de Janeiro, Brasil

“(Namun), semua tergantung pada konsep menyimpan uang dan bukan jumlah uang yang dihasilkan,” ujar Dhake.

Kedua, berhemat. Tanpa menerapkan prinsip hidup hemat, rencana menabung secara konsisten sulit terlaksana.

Mulailah menjalani hidup sederhana. Kembali ke contoh Dhake, dia memilih berbagi tempat tinggal di apartemen dengan orang lain untuk menghemat biaya sewa.

Tak hanya itu, dia selalu membawa bekal makanan ke kantor. Sebagai pilihan transportasi bekerja, Dhake biasa bersepeda, jalan kaki, atau menggunakan kendaraan umum. Soal pakaian, ia tak canggung mengenakan baju lungsuran kakaknya.

“Ubah gaya hidup menjadi lebih hemat, dan Anda akan sadar bahwa banyak hal sebenarnya tidak dibutuhkan dalam hidup,“ papar Anita.

Investasi

Menabung dan berhemat bisa saja tetap tak cukup untuk bekal pensiun, apalagi menjelajah dunia. Kalau sudah begini, jangan lewatkan kesempatan investasi.

Dengan berinvestasi, Anda mempunyai kesempatan memperoleh keuntungan di masa depan. Dhake bisa tenang menjelajah dunia—sekalipun sudah tak bekerja—salah satunya karena punya penghasilan dari keuntungan investasi.

Caranya, sebagian uang tabungan yang telah terkumpul bisa dialihkan ke investasi. Terlebih lagi, saat ini ada banyak jenis portofolio investasi, di antaranya emas, reksa dana, dan saham.

Nilai emas terbilang tak tergerus inflasi. Selain itu, harga jualnya cenderung bertambah tiap tahun.

Produk investasi lain yang tak menguras dana besar yaitu reksa dana. Anda sudah bisa berinvestasi cukup dengan Rp 50.000 atau Rp 100.000 per bulan.

Dalam sistem reksa dana, ada manajer investasi yang akan mengelola uang Anda ke beragam instrumen keuangan. Saat ini di pasar keuangan Indonesia tersedia produk reksa dana pasar uang, pendapatan tetap, saham, dan campuran.

Jika ingin lebih menguntungkan lagi, saham dapat menjadi pilihan. Portofolio investasi ini hampir sama dengan reksa dana. Bedanya, di sini Anda yang menjadi manajer investasi alias mengelola sendiri.

Lewat investasi saham, investor punya peluang mendapatkan keuntungan berkali-kali lipat dari peningkatan harga saham. Lebih dari itu, investor juga berpeluang mendapat dividen, yaitu keuntungan yang dibagikan emiten--penerbit saham.

thikstockphotos Ilustrasi pergerakan harga saham

Sayangnya, minat investasi atau menabung saham di Indonesia masih minim. Itu pun, investor domestik yang aktif masih terbatas.

“Per November 2015, jumlah investor aktif di Indonesia per tahun hanya 37 persen atau 149.817 Single Investor Identification (SID) dari total jumlah investor pasar modal di Indonesia yang saat ini berjumlah 427.068 SID,” papar Direktur PT Bursa Saham Indonesia (BEI) Nicky Hogan, seperti dimuat Kompas.com, Rabu (16/12/2015).

Untuk menaikkan minat masyarakat, beragam upaya digalakkan Pemerintah dan otoritas pasar modal. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga menggalakkan kampanye Yuk Nabung Saham (YNS) sejak 2015.

Sekarang, cukup dengan setoran awal Rp 100.000 Anda sudah bisa membuka rekening dana efek di pasar modal untuk mulai berinvestasi saham. Jumlah minimal pembelian saham pun cukup satu lot—satuan saham—yang sejak 2014 berisi 100 lembar saham.

Strategi membeli saham

Meski demikian, bermain saham juga hendaknya harus hati-hati bila tak mau rugi. Agar menguntungkan, praktisi keuangan Ryan Filbert meminta investor mempelajari dahulu perusahaan yang akan dibeli sahamnya.

“Lihatlah kinerja perusahaan tersebut melalui laporan-laporan keuangannya. Semakin menguntungkan laporan keuangannya, akan semakin banyak dividen bagi pemilik sahamnya,” papar Ryan Filbert seperti dimuat Kompas.com, Jumat (10/4/2016).

THINKSTOCK.COM Membelajari laporan keuangan perusahaan

Laporan kinerja finansial PT Antam (persero) TBK bisa dijadikan salah satu contoh. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini  berhasil membukukan laba Rp 38,3 milliar pada triwulan III/2016.

Bila ada kesempatan, pilih juga saham di dalam jajaran Indeks LQ-45, yaitu kelompok blue chip alias saham yang punya likuiditas tinggi di bursa. Ada beberapa syarat untuk suatu saham dapat masuk kategori ini.

Salah satunya adalah memiliki tingkat transaksi tinggi selama setahun terakhir. Selain itu, saham tidak pernah kena suspend—sanksi penghentian sementara perdagangan—dari BEI.

Ada banyak emiten di Indonesia yang masuk dalam deretan LQ-45. Di antaranya, saham Antam.

Saham berkode ANTM ini bahkan menyandang predikat khusus “The IDX Best Blue 2016” dari BEI. Penghargaan tersebut hanya diberikan kepada emiten yang mencatat pertumbuhan terbaik selama satu tahun terakhir.

“Tahun lalu pemegang saham Antam (tercatat) 13.000 orang, yang terdiri dari perorangan, perusahaan, dana pensiun, manajer investasi, institusi, dan lain-lain. Setahun kemudian menjadi 37.000 orang dari komposisi yang sama,“ papar Direktur Keuangan Antam Dimas Wikan Pramudhito, kepada Kompas.com, Senin (7/11/2016).

Tak hanya itu, lanjut Dimas, harga ANTM juga terus merangkak naik. Pada awal Januari 2016, banderol saham Antam bertengger di level Rp 300 per lembar. Pada penutupan perdagangan Jumat (16/12/2016), harganya sudah berada di angka Rp 885 per lembar.

Nah, dengan memilih saham-saham seperti itu maka investasi Anda di pasar modal akan semakin menguntungkan. Impian pensiun dini dan menjelajah dunia laiknya Dhake pun bukan lagi jadi angan-angan semu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenperin Bantah Kemendag soal Terbitkan 'Pertek' Lamban,: Paling Lama 5 Hari

Kemenperin Bantah Kemendag soal Terbitkan "Pertek" Lamban,: Paling Lama 5 Hari

Whats New
[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: 'Confirm' Disebabkan Internal 'Engine'

Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: "Confirm" Disebabkan Internal "Engine"

Whats New
Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com