Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Indonesia Perlu Khawatir dengan Kebijakan Trump?

Kompas.com - 22/12/2016, 19:33 WIB
Estu Suryowati

Penulis

Jika kebijakan ini dilakukan, maka negara yang benar-benar terpukul adalah China. Sembilan bulan pertama tahun ini, surplus perdagangan China ke AS mencapai 281 miliar dollar AS.

Bagaimana dengan Indonesia terhadap AS? Hanya 8,74 miliar dollar AS. "Jadi kalaupun ada proteksionisme, menurut saya Indonesia tidak akan menjadi prioritas AS. Karena yang diproteksi itu biasanya negara yang surplusnya besar," ucap Leo.

Terkait dengan perdagangan internasional, pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga tahun ini pun masih domestic driven, atau didorong oleh sumber-sumber pertumbuhan dalam negeri.

Kontribusi konsumsi rumah tangga masih mencapai 53,7 persen. Kedua terbesar adalah pengeluaran pemerintah yang mencapai 8 persen, dan barulah disusul ekspor-impor dengan kontribusi sebesar 1,4 persen.

"Jadi wajar kalau market bilang, Indonesia itu terkena impact paling kecil dari kebijakan Trump," ujar Leo.

Terakhir, investasi asing langsung (FDI) dari Amerika Serikat sudah minimal. Pada 2010, Amerika Serikat menduduki peringkat kedua sumber FDI Indonesia.

Namun pada tahun ini sudah tersingkir ke urutan 8. Sebaliknya, peringkat China terus naik, dari nomor 10 pada 2010 menjadi urutan runner up pada tahun ini.

"Makanya, dari sisi fundamental impact-nya lebih besar China. Ada impact dari AS, tetapi hanya ke gejolak pasar keuangan," pungkas Leo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com