Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riset Mandiri Sekuritas: Sektor-sektor Ini Berat Hadapi Tantangan 2017

Kompas.com - 04/01/2017, 13:32 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Beberapa sektor diperkirakan akan menunjukkan perbaikan kinerja di tahun 2017, seiring dengan membaiknya harga komoditas, pembangunan infrastruktur yang terus digenjot, dan sedikit kepastian dari sektor keuangan global.

Namun beberapa sektor yang lainnya masih nampak berat melewati tahun ayam api ini.

Riset Mandiri Sekuritas yang disampaikan kepada media beberapa waktu lalu menunjukkan sebanyak tujuh sektor akan berkinerja lebih positif tahun ini. 

Dari tujuh sektor tersebut, tiga sektor diprediksi turun dan sebanyak lima sektor stagnan atau netral.

Berikut outlook ekuitas 2017 dari Mandiri Sekuritas dikutip Rabu (4/1/2017).

Outlook Positif

Mandiri Sekuritas memberikan outlook positif kepada tujuh sektor yakni konstruksi, industrial estate, media, perkebunan, properti, ritel dan telekomunikasi.

Saham-saham di sektor konstruksi diyakini akan cemerlang tahun ini didorong oleh dukungan pemerintah yang juga peran serta dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk merampungkan berbagai proyek infrastruktur strategis.

Informasi saja, pada penghujung 2016 Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah mencairkan Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada BUMN, setelah sebelumnya sempat ditunda pencairannya.

Selain pencairan PMN, Kemenkeu juga melunasi transfer dana alokasi umum daerah, dan juga subsidi.

Sementara itu, untuk sektor industrial estate, Mandiri Sekuritas menuliskan nampaknya akan ada perbaikan investasi lantaran kebijakan ekonomi yang dinilai lebih baik di bawah menteri keuangan yang baru.

Belanja modal di sektor ini juga diperkirakan meningkat.

Sektor media juga diprediksi bakal cemerlang tahun ini karena penguatan rupiah serta ekspektasi adanya peningkatan margin dari perusahaan konsumer dan peluncuran produk baru perusahaan-perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG).

Sektor perkebunan diyakini bakal positif tahun ini karena membaiknya harga minyak sawit mentah (CPO) akibat cuaca ekstrem el Nino yang membuat suplai agak berkurang.

Di sisi lain kebijakan biodisel sudah mulai berjalan, dengan absorbsi hingga 1,95 juta metrik ton CPO tahun lalu atau naik 227 persen YoY.

Sementara program amnesti pajak akan berimbas pada kenaikan penjualan properti tahun ini.

Mandiri Sekuritas memperkirakan sebagian pemilik modal akan menginvestasikan dananya dalam bentuk properti.

Sektor ritel juga diperkirakan cemerlang tahun ini karena kinerja perusahaan yang membaik hasil upaya efisiensi sejak tahun lalu.

Kebijakan pengupahan yang lebih jelas juga mendorong kinerja perusahaan ritel, ditambah lagi membaiknya nilai tukar.

Sektor telekomunikasi pun diyakini akan lebih gemilang tahun ini karena perusahaan-perusahaan terus melakukan ekspansi jaringan.

Pengenalan 4G serta penjualan paket data yang fantastis dapat mendorong pertumbuhan hingga double digit.

Outlook Negatif

Di samping memotret sektor-sektor yang diperkirakan bakal berkinerja positif, riset Mandiri Sekuritas menyebutkan ada tiga sektor yang diprediksi akan memburuk tahun ini, yakni semen, batu bara, dan alat berat.

Over-suplai dan penurunan margin menjadi tantangn terberat industri semen tahun ini.

Sedangkan untuk batu bara, masih akan sangat tergantung terhadap price maker China. China meskipun telah melakukan upaya penurunan produksi, namun harga juga ingin ditekan.

Sementara itu, industri alat berat memang sempat terdorong kenaikan harga batu bara pada semester kedua tahun 2016, yang naik hingga menembus 90 dollar AS per ton.

Akan tetapi demand alat berat di tahun ini akan terjaga apabila harga batu bara bisa stabil minimal di angka 70 dollar AS.

Outlook Netral

Adapun sektor-sektor yang diperkirakan akan stagnan seperti tahun lalu yaitu otomotif, jasa keuangan, konsumer, kesehatan, serta logam.

Sektor otomotif akan meneruskan kinerja tahun 2016 secara moderat, setelah penurunan tajam 2015.

Sektor jasa keuangan diharapkan mencetak pertumbuhan 10 persen-12 persen tahun ini, lebih tinggi dari target tahun lalu di 7 persen-8 persen.

Pendapatan jasa akan tumbuh di tengah biaya provisi yang lebih rendah. Perbaikan sektor konsumer masih tertahan dengan kenaikan pendapatan yang tidak signifikan.

Inflasi yang rendah dan nilai tukar yang menguat kurang dapat mendorong kenaikan margin.

Sementara itu, sektor kesehatan akan menghadapi tekanan margin BPJS dan transparansi harga.

Rendahnya penetrasi layanan kesehatan juga menjadi tantangan sektor ini.

Terakhir, sektor logam masih menghadapi kendala fundamental, yakni permintaan.

Kompas TV Seberapa Kuat Investor Lokal Dominasi Pasar Saham?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com