Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daya Beli Masyarakat Turun, Haruskah Berarti Tutup Usaha?

Kompas.com - 06/01/2017, 08:27 WIB
Anne Anggraeni Fathana

Penulis

Efisiensi juga didorong Antam dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 2x30 Megawatt di Pomalaa, Sulawesi Tenggara. Listrik yang dihasilkan PLTU ini akan dipakai untuk memenuhi kebutuhan energi dalam kegiatan produksi feronikel—bahan dasar stainless steel—di pabrik setempat.

Perusahaan ini melakukan pula perbaikan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) miliknya agar proses produksi bisa menggunakan dual fuel yakni marine oil dan gas.

Hasil dari sejumlah langkah efisiensi tersebut, perusahaan pelat merah tersebut bisa menghemat biaya operasional sampai Rp 23,1 miliar per kuartal III/2016.

Selain efisiensi, Antam juga melakukan sejumlah inovasi lain sebagai strategi perusahaan. Untuk pemasaran feronikel, misalnya, Antam mengubah fokus pasar, dari semula ke Eropa dan Amerika Serikat menjadi ke China.

"Karena Tiongkok terbilang dekat, biaya ekspedisi menjadi lebih murah dan perputaran uang Antam lebih cepat," tutur Direktur Keuangan Antam Dimas Wikan Pramudhito seperti dikutip Kompas.com, Kamis (15/12/2016).

Pembayaran untuk penjualan feronikel ke China, lanjut Dimas, akan diterima Antam dalam kurun 30 hari. Adapun pengiriman komoditas itu ke Eropa baru akan mendapatkan pembayaran setelah 90 hari.


Inovasi juga dilakukan untuk produk utama Antam, yaitu emas batangan. Perseroan ini mencoba meningkatkan performa penjualan komoditas ini dengan membuat kreasi desain emas.

Saat ini, masyarakat dapat membeli emas batangan dengan motif batik. Antam juga berencana merancang emas batangan yang menyematkan batu mulia seperti permata.

Semua upaya efisiensi dan inovasi Antam pun sudah memperlihatkan hasil nyata. Hingga akhir kuartal III/2016, perusahaan ini telah mencatatkan laba Rp 38,3 miliar, setelah sebelumnya sempat dirundung kerugian setidaknya hingga akhir 2015.

Nah, ketidakpastian kondisi perekonomian yang berdampak ke daya beli konsumen tak selalu berarti usaha harus menutup unit usaha apalagi gulung tikar, bukan? Keuntungan juga tetap mungkin didapat, sekalipun tantangan kondisinya tak mudah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com