JAKARTA, KOMPAS.com - Masa-masa pembuatan skripsi merupakan masa yang sangat menyusahkan bagi seluruh mahasiswa, tidak hanya pengerjaannya yang sangat sulit dan membutuhkan pengerjaan berulang kali, skripsi terkadang juga memakan biaya mahasiswa.
Pada saat pengerjaan skripsi, kamu membutuhkan cara untuk mendapatkan data, misalnya saja dengan mengadakan penelitian atau survei.
Tentunya ada dana yang harus dikeluarkan untuk masing-masing cara, misalnya saja kamu harus membelikan makanan atau suvenir sebagai terima kasih atas waktu dan kesediaan mereka mengikuti survei.
Selain itu pengerjaan skripsi yang memerlukan pencetakan sumber (tulisan ilmiah), pinjaman buku, pencetakan draf skripsi, dan lainnya juga membutuhkan dana.
Oleh karena itu, tidak sedikit dari mahasiswa tahun akhir yang sering mengeluhkan uang jajannya yang hampir habis terutama menjelang tanggal tua. Jika kamu salah satunya.
Silakan mulailah cara berikut ini untuk berhemat sehingga tidak kesulitan secara finansial dan dapat sepenuhnya fokus pada pengerjaan skripsi, berikut adalah tips-tipsnya:
1. Tabunglah uang 1 semester sebelum skripsi
Kamu dapat mulai menabung untuk biaya pengeluaran pada saat skripsi 1 – 2 semester sebelum penyusunan skripsi dimulai.
Misalnya skripsi akan dimulai pada semester 6, maka kamu dapat mulai menyisihkan uang sedikit demi sedikit dari semester 4 atau semester 5.
Biasanya, Rp 100.000 sudah tergolong cukup untuk biaya penyusunan skripsi.
Semakin besar dana yang mampu disisihkan, semakin besar pula tabungan yang akan dihasilkan nantinya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.