Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Pekan, IHSG Diprediksi Bergerak Melemah

Kompas.com - 17/02/2017, 09:50 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan, Jumat (17/2/2017) diperkirakan masih akan cenderung bergerak melemah dengan rentang pegerakan 5.324-5.400.

"Saham-saham yang masih layak mendapat perhatian diantaranya ITMG, PGAS, KAEF, KLBI, serta PWON," kata analis dari Reliance Securities Lanjar Nafi, melalui keterangan tertulis, Jumat.

Pada perdagangan Kamis (16/2/2017) lalu, IHSG bergerak cenderung tertekan dengan ditutup melemah 2,67 poin sebesar 0,05 persen di level 5.377,99 dengan volume cukup tinggi.

"Indeks sektor pertanian menjadi penekan dengan melemah hampir satu persen," kata Lanjar.

Surplus neraca perdagangan Januari 2017 yang sebesar 340 miliar dollar AS dan meningkatnya komposisi ekspor tak mampu membuat IHSG terangkat.

"Sehingga investor asing pun kembali melakukan aksi jual bersih sebesar Rp 375,42 miliar" kata Lanjar.

Bursa Asia dan Eropa

Bursa Asia ditutup bervariasi dengan pelemahan dialami Indeks saham Jepang dan penguatan dipimpin oleh indeks saham di China.

Nilai mata uang Yen terhadap dollar AS melonjak cukup tinggi seiring dengan naiknya Treasuries untuk pertama kalinya dalam seminggu menjadi faktor tekanan ekuitas di Jepang.

Sedangkan imbas positif dari pelemahan dollar AS dirasakan Hong Kong Hang Seng yang naik 0,5 persen ke level tertinggi sejak Agustus 2015 .

"Indeks Hang Seng China Enterprises naik 0,2 persen, mencapai tertinggi sejak November tahun 2015 dengan bank memimpin jalan," kata Lanjar.

Sementara itu, Stoxx Europe 600 Index turun kurang dari 0,1 persen pada pembukaan sesi pertama di London, setelah naik selama tujuh hari berturut-turut.

Mayoritas bursa Eropa pun terpukul di awal sesi perdagangan dengan melemah mendekati 0,5 persen setelah penguatan beruntun terpanjang dalam 18 bulan terakhir.

"Ekuitas global telah melonjak sejak pemilihan Donald Trump yang telah didorong oleh optimisme pertumbuhan ekonomi AS yang lebih kuat," imbuh Lanjar.

Minyak naik tertahan 0,1 persen, diperdagangkan mendekati 53 dollar AS per barel setelah laporan pemerintah menunjukkan persediaan minyak mentah AS naik ke level tertinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com