Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saham Maskapai Penerbangan "Bikini" Jadi Primadona Bursa Vietnam

Kompas.com - 01/03/2017, 11:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber BBC

HO CHI MINH CITY, KOMPAS.com - Maskapai penerbangan murah Vietnam, Vietjet, telah resmi mencatatkan saham perdananya di bursa efek Vietnam. Maskapai ini tersohor lantaran para pramugarinya mengenakan busana renang bikini di dalam pesawat.

Di hari pertamanya melantai di bursa, Selasa (28/2/2017), saham Vietjet langsung melesat 20 persen. Ketertarikan investor akan saham Vietjet didorong pesatnya laju pertumbuhan padar penerbangan domestik di Vietnam, salah satu yang paling pesat di Asia.

Saat ini Vietjet mengoperasikan sekitar 60 rute penerbangan baik domestik maupun internasional. Maskapai penerbangan swasta pertama di Vietnam ini berharap dapat memiliki 200 armada pesawat pada 2023.

Vietjet meluncurkan penerbangan komersial pertamanya pada Desember 2011. Namun, berkat cepatnya pertumbuhan masyarakat kelas menengah, Vietjet kini adalah maskapai penerbangan terbesar kedua di Vietnam, hampir melampaui flag carrier Vietnam Airlines.

Kedua maskapai ini memiliki pangsa pasar 40 persen. Akah tetapi, kalau mempertimbangkan pertumbuhan Vietjet, maskapai tersebut bisa bertengger di peringkat pertama.

Sebagian besar analis setuju bahwa pasar penerbangan domestik Vietnam akan terus menunjukkan pertumbuhan yang kuat. Akan tetapi, yang masih menjadi pertanyaan apakah Vietjet bisa tumbuh pula di pasar luar negeri.

"Tidak diragukan lagi (Vietjet) adalah maskapai penerbangan murah yang dominan di Vietnam. Pertanyaannya adalah apakah mereka bsnar bisa memperluas model itu ke luar negeri," ujar Greg Waldron, analis penerbangan pada FlighGlobal seperti dikutip dari BBC, Rabu (1/3/2017).

Terlepas dari pertumbuhannya yang mengesankan, Vietjet dikenal karena cara pemasarannya yang eksentrik. Ada masa di mana secara berkala para pramugari Vietjet hanya mengenakan bikini sebagai seragamnya.

"Mereka cerdas dalam pemasarannya. Ini membuat mereka memperoleh publikasi di seluruh dunia," tutur Waldron.

Otoritas di Vietnam pun pernah menjatuhkan denda pada Vietjet lantaran "cara jualan" yang dinilai tidak pantas tersebut. 

Kompas TV Maskapai Larang Penumpang Bawa Galaxy Note 7

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com