Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Chairul Tanjung: Haram Hukumnya BUMN Matikan Dunia Usaha

Kompas.com - 04/04/2017, 15:56 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung meminta pemerintah untuk menyusun kebijakan ekonomi yang tidak mematikan dunia usaha atau swasta.

Chairul Tanjung mencontohkan, dalam pembangunan infrastruktur saat ini pemerintah serba ingin cepat. Pemerintah habis-habisan mengambil uang dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"APBN dari pajak. Pelaksananya penunjukkan langsung BUMN. Uangnya pinjaman dari bank pemerintah. Modalnya (bank) dari APBN," kata mantan Ketua Komite Ekonomi Nasional itu di Jakarta, Selasa (4/4/2017).

Di satu sisi kebijakan tersebut baik, karena infrastruktur akan terbangun lebih cepat. Tetapi di sisi lain, kata Chairul Tanjung, ada pihak-pihak dan hal-hal yang dikorbankan.

Dengan pajak yang ditarik habis-habisan, akibatnya terjadi kontraksi ekonomi yang akhirnya malah menekan daya beli masyarakat.

Ini pada akhirnya kembali akan menghambat pertumbuhan ekonomi, dan justru penerimaan pajak turun lagi.

"Kita tahu state owned enterprise ingin dimajukan, ingin diakselerasi. Tapi tujuannya bukan menjadikan center ekonomi Republik ini. BUMN haram hukumnya mematikan dunia usaha," ujar pemilik toko ritel besar di Indonesia itu.

Di hadapan Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo, Chairul juga berpesan agar Menteri Keuangan bisa menampung semua kepentingan dalam menyusun kebijakan ekonomi.

"Anda itu bukan Menteri Keuangan pemerintah Indonesia. Tetapi, Menteri Keuangan Republik Indonesia," kata Chairul.

"Bukan hanya APBN yang menjadi tujuan. Tetapi, seluruh kantongnya rakyat, itu tanggungjawab Anda," pungkas Chairul.

(Baca: Chairul Tanjung: Dunia dalam Fase Ketidakpastian yang Terus Berubah)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com