Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Sebenarnya Manfaat "Investment Grade" Bagi Indonesia?

Kompas.com - 20/05/2017, 09:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga pemeringkat internasional Standard & Poor's (S&P) telah memberikan predikat investment grade. S&P juga menaikkan peringkat Indonesia pada level BBB-/stable outlook per 19 Mei 2017.

Lalu, apa sebenarnya manfaat predikat investment grade alias layak investasi tersebut bagi Indonesia?

Sesuai namanya, predikat itu akan mempermudah Indonesia dalam menjaring investasi, khususnya investasi asing.

"Dalam hal dampak, yang paling signifikan adalah arus investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) dalam tahun-tahun ke depan," ujar Gundy Cahyadi, ekonom DBS untuk Indonesia, Thailand, dan Filipina dalam laporannya tertulisnya, Jumat (19/5/2017).

Gundy menjelaskan, derasnya arus investasi asing ke Indonesia pasca disematkannya predikat investment grade dapat terus terjadi asalkan stabilitas tetap terjaga.

Selain itu, fundamental pertumbuhan ekonomi juga membaik dan komitmen pemerintah untuk melakukan reformasi tidak kendur.

Sementara itu, ekonom Taye Shim dan Giovanni Dustin dari Mirae Asset Sekuritas Indonesia menyatakan, penyematan predikat layak investasi terhadap Indonesia diekspektasikan bakal memberi dampak positif berupa aliran investasi masuk ke Indonesia.

Menurut Shim dan Dustin, mengantongi predikat investment grade memungkinkan Indonesia mengakses basis investor yang lebih luas.

"Peningkatan rating ini seharusnya mendorong valuasi lebih tinggi. Kami ekspektasikan konsumen dan perbankan menjadi sektor yang diuntungkan paling kuat, sejalan penguatan rupiah dan lingkungan bunga rendah dapat memperbaiki daya beli masyarakat, serta biaya dana yang lebih murah," jelas Shim dan Dustin.

Kepala ekonom PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Winang Budoyo menyebut, salah satu dasar pertimbangan S&P menaikkan predikat Indonesia menjadi investment grade adalah terkait upaya pemerintah untuk menyehatkan APBN.

Menurut Winang, predikat investment grade akan berpengaruh positif bagi investor. Ia memberi contoh adalah investor di pasar surat berharga alias obligasi.

"Kita lihat kalau roadshow, banyak yang minat terutama ke dana pensiun. Sering terganjal aturan untuk masuk ke dana pensiun. Sebelumnya ada yang terganjal, sekarang membuka pasar yang lebih besar," tutur Winang.

Kompas TV Lembaga Rating Moody's Investors Service memperbaiki outlook rating kredit Indonesia dari stabil menjadi positif. Perbaikan rating ini dipicu menurunnya dampak kerentanan ekonomi dunia pada perekonomian Indonesia. Moody's menilai kebijakan yang diambil berbagai otoritas di Indonesia cukup efektif dalam meredam dampak gejolak ekonomi dunia. Moodys menambahkan, reformasi kebijakan subsidi BBM dan penguatan manufaktur pengganti impor juga turut memperkuat posisi ekonomi domestik Indonesia. Bila hal ini berlanjut, Moody’s membuka kemungkinan perbaikan rating lebih lanjut.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com