Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Perkembangan Kasus Pembobolan Rekening Nasabah BTN?

Kompas.com - 31/05/2017, 13:24 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN) Maryono mengatakan instansinya telah melaporkan kepada pihak berwajib terkait kasus pembobolan dana nasabah bank berpelat merah tersebut.

Beberapa waktu lalu, terungkap adanya kasus pembobolan dana nasabah di BTN yang nilainya mencapai Rp 258 miliar.

"Sudah diproses. Mulai dari penyelidikan, penyidikan, hingga (pelimpahan berkas kasus) ke kejaksaan (Tinggi DKI Jakarta)," kata Maryono, kepada wartawan, di Menara BTN, Jakarta Pusat, Selasa (30/5/2017).

Bahkan, kata dia, kasus yang diduga dilakukan oleh sindikat kejahatan perbankan dan oknum pegawai internal BTN ini sudah masuk dalam tahap persidangan.

Dengan demikian, berkas yang dilimpahkan oleh Polda Metro Jaya ke Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta dinyatakan lengkap, dan dapat diproses di pengadilan.

Hanya saja, Maryono enggan menjelaskan lebih detail perihal ini. Pembobolan dana nasabah BTN ini dilakukan dengan skema bilyet deposito fiktif.

BTN sudah melaporkan perkara pembobolan dana nasabah itu ke polisi pada 21 November 2016.

(Baca: OJK Kirimkan Tim untuk Tangani Kasus Pembobolan Rekening BTN, )

Akibat pembobolan rekening nasabah ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sempat melarang seluruh kantor kas BTN melayani pembukaan semua jenis rekening baru, baik tabungan, giro maupun deposito.

OJK juga melarang kantor kas BTN mencari sumber dana lewat jasa tenaga pemasaran. Selain itu, OJK melarang BTN membuka kantor cabang baru atau aktivitas baru lain sampai risiko operasional kembali normal.

Sebagai gambaran, tahun 2016, BTN memiliki 477 kantor kas. Jumlah tersebut menyumbang porsi hingga 53,36% dari total kantor cabang BTN.

Korban kasus ini berjumlah lima, terdiri dari empat institusi yakni PT Surya Artha Nusantara (SAN) Finance, PT Asuransi Jiwa Mega Indonesia, Asuransi Umum Mega, Global Index Investindo dan satu nasabah individu.

(Baca: BTN Siapkan Kredit Apartemen sebesar Rp 137 Miliar untuk Alumni UI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com