Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-Serangan di London, Bursa Asia Dibuka Bervariasi

Kompas.com - 05/06/2017, 10:17 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNBC

TOKYO, KOMPAS.com - Bursa saham Asia dibuka beragam pada perdagangan Senin (5/6/2017). Ini adalah hari pertama perdagangan pasca serangan teror di pusat kota London, akhir pekan lalu dan membuat nilai tukar poundsterling melemah.

Mengutip CNBC, Senin, setidaknya 7 orang tewas dan 48 orang lainnya luka-luka akibat insiden tersebut.

Menurut Kepolisian Metropolitan London, serangan itu dilakukan oleh teroris dan 12 orang telah ditangkap. Nilai tukar poundsterling diperdagangkan melemah ke level 1,845 dollar AS dibandingkan dengan 1,879 dollar AS sebelum akhir pekan.

Adapun di bursa Asia, poundsterling berada pada level 1,287 dollar AS. Meskipun demikian, dampak serangan di London tersebut dinilai akan sangat terbatas terhadap pasar saham maupun pasar uang.

"Jika Anda melihat berbagai serangan dalam enam hingga sembilan bulan terakhir di Eropa atau belahan lainnya di dunia, dampaknya terhadap sentimen pasar cenderung sangat terbatas," ujar Chief Asia Market Strategist JP Morgan Asset Management Tai Hui.

Indeks bursa saham Jepang Nikkei 225 dibuka melemah 0,24 persen pada sesi awal perdagangan. Sementara itu, indeks bursa saham Korea Selatan Kospi dibuka menguat 0,04 persen. Indeks bursa saham Australia ASX 200 melemah 0,19 persen.

Pelemahan ini khususnya disebabkan subindeks finansial dan material yang masing-masing melemah 0,51 persen dan 0,39 persen.

Indeks nilai tukar dollar AS terhadap beberapa mata uang utama dunia dibuka menguat tipis setelah melemah ke level terendah dalam tujuh bulan pasca rilis data tenaga kerja.

Indeks dollar AS berada pada level 96,702. Terhadap yen, dollar AS melemah pada posisi 110.29.

"Dollar AS masih melemag dan akan ada beberapa katalis pembalikan sampai pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pekan depan," ujar ekonom ANZ Jo Masters.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com