Sekarang tengah hangat diperbincangkan masyarakat soal naiknya tagihan listrik jutaan pelanggan golongan rumah tangga daya 900 VA (R1/900 VA). Situasi bertambah heboh tatkala diumumkan bahwa pada 1 Juli 2017, tarif listik R1/900 VA akan kembali disesuaikan.
Terhadap kondisi tersebut, ada yang mengatakan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menaikkan tarif listrik. Namun sebagian lagi mengatakan secara umum sebenarnya tarif listrik tidak naik.
Istilah “menaikkan tarif listrik” memang tidak sepenuhnya tepat. Sebab, jika dikatakan tarif listrik naik, maka seluruh pelanggan rumah tangga akan terkena dampaknya mulai dari golongan daya 450 VA hingga daya 3.500 VA.
Namun, yang terjadi saat ini, penyesuaian tarif listrik hanya terjadi pada sebagian rumah tangga daya 900 VA.
Selain itu, tarif listrik keekonomian tetaplah sebesar Rp 1.467/kilo watt hour (kwh). Bila dikatakan tarif listrik naik, maka tarif listrik keekonomian harus lebih besar atau naik dari tarif saat ini yang sebesar Rp 1.467/kwh.
Lalu apa yang terjadi sebenarnya?
Sebelum ada penyesuaian, seluruh pelanggan R1/900 VA mendapatkan subsidi. Rumah tangga daya 900 VA hanya membayar listrik sebesar Rp 586/kwh. Dengan tarif listrik keekonomian sebesar Rp 1.467/kwh, maka pelanggan R1/900 VA mendapatkan subsidi sebesar Rp 881/kwh.
Karena subsidi dari pemerintah dihilangkan, maka mulai Juli 2017, pelanggan R1/900 VA akan membayar tarif listrik sesuai harga ekonominya yakni Rp 1.467/kwh.
Pertanyaan berikutnya, mengapa subsidi untuk sebagian pelanggan R1/900 VA dihilangkan? Ini terkait dengan keputusan pemerintah dan DPR untuk melaksanakan kebijakan subsidi tepat sasaran.
Keputusan tersebut sebagai implementasi dari UU nomor 30 tahun 2007 pasal 7 dan UU nomor 30 tahun 2009 pasal 4 yang menyatakan subsidi hanya diberikan kepada masyarakat tidak mampu.
Ternyata, berdasarkan data dari Kementerian Sosial dan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), tidak semua pelanggan R1/900 VA merupakan rumah tangga tidak mampu yang berhak mendapatkan subsidi.
Sebelum kebijakan subsidi tepat sasaran diimplementasikan, ada 46 juta rumah tangga yang menerima subsidi listrik, yakni 23 juta golongan daya 450 VA (R1/450 VA) dan 23 juta golongan 900 VA. Rumah tangga yang menggunakan daya 450 VA dan 900 VA umumnya merupakan masyarakat menengah ke bawah.
Adapun rumah tangga menengah ke atas biasanya menggunakan daya 1.300 VA, 2.200 VA, dan 3.500 VA.
Bertahap
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.