Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Murniati Mukhlisin
Praktisi Ekonomi Syariah

Pakar Ekonomi dan Bisnis Digital Syariah/Pendiri Sakinah Finance dan Sobat Syariah/Dosen Institut Tazkia

Perlukah status "Wajar Tanpa Pengecualian" untuk Laporan Keuangan keluarga?

Kompas.com - 26/06/2017, 10:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorBambang Priyo Jatmiko

3. Apakah ada transaksi yang diam-diam  dilakukan oleh suami/istri, anak/orangtua yang berkaitan dengan utang piutang;

4. Apakah ada pengeluaran yang mubadzir yang dikeluarkan oleh keluarga disadari atau tanpa disadari;

5. Apakah ada utang, zakat dan kewajiban yang belum dibayarkan dengan selayaknya?;

6. Apakah ada piutang dan hak yang lain yang belum diterima dengan selayaknya?;

7. Apakah ada impian-impian keluarga yang harus dicapai lebih cepat atau diundur waktunya? Dan lain sebagainya.

Beberapa ayat Al-Qur’an menekankan pentingnya fungsi audit yang menganjurkan kita untuk selalu jujur dan transparan karena sebenarnya tidak ada yang tersembunyi di mata Allah SWT, lihat QS Al-Baqarah (2) : 284:

…Jika kamu nyatakan apa yang ada di hatimu atau kamu sembunyikan, niscaya Allah akan memperhitungkannya …

Anjuran untuk memastikan tidak melakukan hal-hal yang merugikan orang lain dijelaskan dalam QS Asy-Syu'ara’ (26): 181-183 yang berbunyi:

"Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu merugikan orang lain dan timbanglah dengan timbangan yang benar. Dan janganlah kamu merugikan manusia dengan mengurangi hak-haknya dan janganlah kamu membuat kerusakan di bumi.

Begitu juga seruan untuk menyelesaikan masalah utang dan wasiat selama hidup untuk mempermudah perhitungan harta waris setelah meninggal dunia (QS An-Nisa (4): 11-12).

Di sebuah hadits yang cukup terkenal, Rasulullah SAW menegaskan tentang perkara-perkara yang akan ditanya pada hari kiamat kelak yaitu sebagai berikut:

Kaki anak adam tidaklah bergeser pada hari kiamat dari sisi Rabb-nya sehingga ditanya tentang lima hal; tentang umurnya untuk apa dia habiskan, tentang masa mudanya untuk apa dia pergunakan, tentang hartanya dari mana dia peroleh dan kemana dia infakkan dan tentang apa yang telah dia lakukan dengan ilmunya.”(H.R. Tirmidzi 2340, shahih).

Maka dari itu, baiknya kita segera melatih diri kita untuk “audit” dan “diaudit” mengenai keuangan kita semasa hidup yang inshaaAllah akan membawa keberkahan kepada keluarga kita dan menjadikan kita siap ketika dihisab nanti.  

Ayo kita mulai “audit” keuangan keluarga kita

Dari paparan di atas “audit” dilakukan dari sisi manajemen, operasional, dan kinerja keuangan keluarga sekaligus. Silaturrahim saat Idul Fitri tahun ini tentu saja menjadi ajang baik untuk saling mengingatkan tentang “audit” keuangan keluarga kita.

Pemerintah Daerah Nusa Tenggara Barat tahun ini mendapatkan opini “Wajar Tanpa Pengecualian”, yang merupakan kali ke-enam berturut-turut, dan tentu saja suatu kebanggaan bagi segenap jajaran pemerintahannya.

Opini tersebut menjadi suatu indikator bahwa keuangan pemerintah NTB dapat dipertanggungjawabkan kepada rakyat dengan baik.

Bayangkan kalau kita yang akan mendapatkan predikat WTP di hari perhitungan kelak, tentu wajah kita akan bersinar – sinar. Wallahu a'lam bis-shawaab. Salam Sakinah!

SAKINAH FINANCE MENGUCAPKAN SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1438 H, MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Whats New
Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Whats New
Kominfo Kembali Buka Pendaftaran Startup Studio Indonesia, Ini Syaratnya

Kominfo Kembali Buka Pendaftaran Startup Studio Indonesia, Ini Syaratnya

Whats New
41 PSN Senilai Rp 544 Triliun Dikebut Rampung 2024, Ini Kendala Pembangunannya

41 PSN Senilai Rp 544 Triliun Dikebut Rampung 2024, Ini Kendala Pembangunannya

Whats New
Bangun Smelter, Tahun Ini ADMR Alokasikan Capex hingga 250 Juta Dollar AS

Bangun Smelter, Tahun Ini ADMR Alokasikan Capex hingga 250 Juta Dollar AS

Whats New
Simak, 6 Tips Menjaga 'Work Life Balance'

Simak, 6 Tips Menjaga "Work Life Balance"

Work Smart
Haji Khusus dan Haji Furoda, Apa Bedanya?

Haji Khusus dan Haji Furoda, Apa Bedanya?

Whats New
Potensi Ekonomi Syariah Besar, BSI Gelar Pameran Produk Halal

Potensi Ekonomi Syariah Besar, BSI Gelar Pameran Produk Halal

Whats New
AXA Mandiri Lakukan Penyesuaian Premi Imbas dari Tingginya Inflasi Medis

AXA Mandiri Lakukan Penyesuaian Premi Imbas dari Tingginya Inflasi Medis

Whats New
Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Whats New
Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

Whats New
Kinerja 'Paylater Multifinance' Tetap 'Moncer' di Tengah Gempuran Produk Perbankan

Kinerja "Paylater Multifinance" Tetap "Moncer" di Tengah Gempuran Produk Perbankan

Whats New
Kian Bertambah, Jumlah Investor Kripto di Indonesia Tembus 19,75 Juta

Kian Bertambah, Jumlah Investor Kripto di Indonesia Tembus 19,75 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com