Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Infrastruktur di Kalimantan Gencar Dikembangkan

Kompas.com - 14/07/2017, 17:27 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Pemerintah sepakat melakukan penyebaran pusat pertumbuhan ekonomi di Kalimantan. Salah satunya dengan mengembangkan berbagai infrastruktur yang terintegrasi.

Adapun pengembangan infrastruktur ini merupakan hasil yang diputuskan dalam rapat koordinasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

"Kalau kita lihat rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia selama 5 tahun berada di atas 5 persen, tapi kalau kita lihat pertumbuhan ekonomi Kalimantan tahun 2015 pertumbuhannya 1,4 persen dan tahun 2016 2 persen. Untuk itu, kami perlu lakukan diversifikasi struktur ekonomi," kata Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, dalam rakor pemerintah pusat dan pemerintah daerah, di Hotel Gran Senyiur, Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (14/7/2017).

Hal itu dilakukan agar pertumbuhan perekonomian tidak fluktuatif. Dimana pertumbuhan ekonomi membaik ketika harga komoditas dunia baik, begitu pula sebaliknya.

Salah satu langkah realisasi diversifikasi dengan mengembangkan infrastruktur. Fokusnya, pengembangan Pelabuhan Terminal Kijing di Kalimantan Barat dan Pelabuhan Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta di Kalimantan Timur.

Kemudian pengembangan tiga proyek strategis nasional Bandara di Sebatik Kaltara, Tjilik Riwut Kalimantan Tengah, dan Syamsuddin Noor Kalimantan Selatan, serta pengembangan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional Tanah Kuning di Kalimantan Utara.

"Yang perlu dilakukan adalah memperkuat pembangunan infrastruktur dasar daerah, terus mengembangkan investasi sumber daya manusia yang terampil, dan memperkuat tata kelola birokrasi," kata Agus.

Kebijakan lain yang perlu dilaksanakan adalah mengoptimalkan berbagai potensi sektor ekonomi daerah, baik melalui diversifikasi vertikal dengan hilirisasi industri bauksit dan kelapa sawit.

Diversifikasi secara horizontal dilakukan dengan pengembangan sektor ekonomi lain seperti sektor pariwisata dan sektor maritim. Selanjutnya adalah dengan mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Kawasan Industri secara terpadu.

"Untuk di Kalimantan, pengembangan infrastruktur tenaga listrik juga perlu dilakukan melalui pemanfaatan cadangan batubara dan sumber tenaga air," kata Agus.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan kondisi perbaikan, ke depan diperkirakan pada tahun 2017 pertumbuhan ekonomi Indonesia antara 5-5,4 persen.

Sejauh ini, 81 persen kontribusi pertumbuhan ekonomi untuk Indonesia, berasal dari Pulau Jawa dan Sumatera. Sementara itu, Kalimantan hanya memberi kontribusi sebesar 8 persen untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal itu disebabkan karena ketergantungan Kalimantan terhadap sumber daya alam.

Berdasarkan data dari Bank Indonesia, pertumbuhan ekonomi Kalimantan pada triwulan I 2016 meningkat 1,97 persen. Pertumbuhan ini sangat rendah untuk ukuran nasional.

Kemudian pada triwulan II turun 1,62 persen, pada triwulan III meningkat 2,21 persen, dan triwulan IV meningkat 2,22 persen. Pertumbuhan ekonomi triwulan I 2017 meningkat 4,92 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Whats New
Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Whats New
Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Whats New
MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

Whats New
Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Whats New
Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Whats New
Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Whats New
Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com