Hery mengatakan, bisnis rumah kos tipikal pendapatan pasif yang datang dari biaya sewa. Di luar itu, kenaikan harga properti dari tahun ke tahun terus bertambah sehingga pendapatannya bisa lebih besar lagi.
Setelah 11 tahun menjalani bisnis tersebut, ia telah melunasi cicilan dari bank yang sebelumnya digunakan untuk membangun rumah kos.
Omzet per bulan itu, selain untuk tambahan biaya sehari-hari, juga dia gunakan juga untuk berinvestasi di sektor riil dan asuransi.
Hery mengaku mulai tertarik bisnis properti di tahun kelima bekerja sebagai jurnalis. Saat itu ia berpikir, sebagai pegawai swasta, bisa saja sewaktu-waktu ia kehilangan pekerjaan. Oleh karena itu perlu ada pemasukan tambahan yang bisa menjadi cadangan jika hal yang tak diinginkan terjadi.
Ada hikmahnya juga, setelah berbisnis rumah kos, isterinya tak lagi perlu bekerja untuk membantu pendapatan bulanan.
"Sekarang sudah ada kosan sudah ada pegangan lain. Setelah 2010 sudah settle semua, dia (isteri) berhenti kerja dan bisa urus anak," kata Hery.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.