"Dia harus ngerti bisnis ini daripada perusahaan modal venturanya, karena modal ventura cuma tahu kulit-kulitnya saja. Dia harus tahan banting, ulet, harus bisa menerima kegagalan karena enggak mungkin bisnis ini jalan mulus terus, kalau gagal harus bisa mantul untuk melanjutkan lagi," ujar dia.
Baca juga: Merintis Startup, Ini yang Harus Diperhatikan
Skala dan model bisnis
Hal lain yang menjadi perhatian adalah skala dan model bisnis dari startup yang tengah dirintis. Startup tersebut sudah harus bisa mempekrirakan seberapa besar skala bisnis yang tengah dirintis.
Tak jarang pula, model bisnis dari startup harus berubah di tengah jalan karena kondisi pasar. Startup yang ingin dikucuri dana oleh modal ventura harus fleksibel dan bisa mengantisipasi hal-hal semacam itu.
"Model bisnis sekarang seperti apa, juga nanti kalau gagal kira-kira bisa menjadi seperti apa, itu penting," ujar Dondi.
Baca juga: Ekonom Ini Sebut Startup Bisa Sebabkan Krisis jika Tak Dikelola Hati-hati
Dondi pun tak menampik besarnya risiko kegagalan dari bisnis yang dijalankan oleh start up. Selain karena ketatnya persaingan, terkadang pasar yang disasar juga tidak sesuai dengan ekspektasi.
"Fenomena startup tutup ini biasa, kita invest di 10 (startup) yang ditargetkan hidup cuma 2 kok," ujar dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.