NEW YORK, KOMPAS.com - Menjadi pensiunan kadang terasa melegakan karena mengucapkan selamat tinggal kepada pekerjaan menumpuk, di sisi lain juga menjadi beban bagi sebagian orang.
Ini terutama dari segi finansial, karena tak lagi menerima gaji bulanan yang rutin.
Oleh karena itu, perlu perencanaan yang matang saat mempersiapkan diri menjelang pensiun, mulai dari berapa tabungan yang saat ini dimiliki hingga rencana pasca pensiun nanti.
Umumnya, pekerja memasuki masa pensiun di usia 50-an. Namun, ada beberapa yang memutuskan untuk pensiun dini dan memilih berbisnis atau sekadar menikmati hasil dari kerja kerasnya selama ini.
Baca juga: 5 Langkah yang Perlu Disiapkan Perempuan Sebelum Pensiun
Dengan demikian, masih banyak waktu tersisa untuk berpikir jangka panjang mengenai persiapan pensiun.
Sebagaimana dikutip dari Reader's Digest, Rabu (27/3/2019), berikut adalah beberapa hal yang harus Anda persiapkan sebelum masuk masa purna tugas.
1. Jangan tunda menabung
Saat mempersiapkan tabungan pensiun, pastinya Anda bertanya-tanya berapa besar dana yang dibutuhkan nanti. Daripada kesulitan mengira-ngira, lebih baik persiapkan tabungan tersebut sejak awal memiliki pekerjaan dan pendapatan.
Tak sedikit kasus pekerja yang menunda dana pensiun mereka sampai menjelang penghujung karir. Hal tersebut tentu bukan contoh yang baik karena kurangnya persiapan saat tak lagi produktif menghasilkan uang.
Baca juga: Menabung di Bank Tak Cukup Untuk Jadi Persiapan Pensiun
Belum banyak yang tahu bahwa mempersiapkan masa pensiun perlu lebih dari sekadar menyisihkan uang untuk masa depan. Anda perlu membangun fondasi keuangan yang stabil sepanjang karier.
2. Tentukan biaya mendasar
Mustahil untuk mengetahui dengan pasti berapa banyak uang yang akan dibutuhkan dalam masa pensiun tanpa menghitung biaya mendasar Anda saat ini.
"Ini akan membantu ketika menggunakan salah satu dari banyak kalkulator pensiun untuk menentukan dana yang diperlukan untuk pensiun atau ketika merencanakan dengan penasihat keuangan," ujar Arnie Cabiles, perencana keuangan bersertifikat (CFP) dan pemilik Achievable Wealth.
Baca juga: Belum Siap Pensiun, Orang Indonesia Pilih Bergantung pada Anak
3. Hitung pendapatan dan tabungan