Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Jadi Lumbung Padi, Merauke Kembali Lepas Ekspor Beras ke Mancanegara

Kompas.com - 31/03/2019, 13:44 WIB
Mikhael Gewati

Editor

KOMPAS - Kementerian Pertanian (Kementan) bersama pemerintah Kabupaten Merauke bersinergi tingkatkan ekspor non migas terutama berbagai komoditas pertanian yang potensial.

Hasilnya sebanyak 12 ton beras yang berasal dari kota diujung timur negeri tersebut dilepas menuju negara Papua Nugini. Selain itu ada juga ekspor plywood 6.126 m3 ke Oman dan UEA.

Kepala Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanan (Barantan) Sriyanto, yang mewakili Kepala Barantan menyampaikan bahwa Merauke adalah salah satu lumbung padi di tanah cendrawasih.

"Diawali saat pak Mentan ekapor perdana beras ke Papua Nugini pada 2017, produksi padi di Merauke terus meningkat," kata Sriyanto saat acara pelepasan komoditas beras tersebut di Merauke, Kamis (28/3/2019).

Seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Minggu (31/3/2019), ia menegaskan bahwa tanah yang sangat subur di Merauke harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mencari nilai tambah bagi petani.

Menurut Sriyanto, dari data yang tercatat di Barantan, selain padi, Merauke juga memiliki produk unggulan ekspor lain, diantaranya adalah gambir, kopra dan gaharu.

Tercatat pada 2018m ekspor gambar sebesar 2.646,15 ton atau senilai Rp 66 miliar. Sementara itu ekpsor kopra dalam triwulan pertama tahun 2019, tercatat 89 ton dengan nilai Rp 3,1 miliar.

Adapun ekspor gaharu pada triwulan pertama tercatat sebanyak 6,9 ton dengan nilai ekonomi sebesar Rp 2 miliar.

Secara keseluruhan, Provinsi Papua sendiri punya banyak potensi komoditas pertanian yang dapat optimalkan. Hal ini terlihat dari data ekspor komoditas pertanian di provinsi tersebut.

Menurut data Kementan pada 2018 Provinsi Papua telah melakukan ekspor komoditas pertanian dengan nilai 8,2 juta dollar atau sekitar Rp 114,81 miliar.

Komoditas tersebut adalah kelapa sawit, gandum, biji moster, susu, kacang mede, lemak, pakan hewan, gula tebu, kakao, kedelai, tomat, cabai, jagung dan umbi.

Kepala Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Sriyanto memberikan serifikat pelatihan Argo Gemilang kepada calon eksportir di Merauke, Papua, Kamis (28/3/2019).Dok. Humas Kementerian Pertanian RI Kepala Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Sriyanto memberikan serifikat pelatihan Argo Gemilang kepada calon eksportir di Merauke, Papua, Kamis (28/3/2019).
Terkait acara pelapasan ekspor tersebut, Sriyanto menegaskan bahwa pelaksanaan acara ini ditujukan agar masyarakat dan instansi setempat mengetahui potensi yang ada di daerahnya. Dengan demikian, mereka diharapkan bisa saling bahu membahu mengangkat potensi tersebut.

Lebih lanjut Sriyanti mengatakan, Barantan lewat program Ayo Galakkan Ekspor (Agro) Generasi Millenial Bangsa (Gemilang) juga membantu para calon eksportir agar dapat menyiapakan komoditasnya sesuai persyaratan sanitary dan phytosanitary (SPS) dari negara tujuan.

"Para calon eksportir dapat mengikuti berbagai pelatihan menyiapkan komoditas yang sesuai dengan persyaratan negara tujuan," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Merauke, Muhammad Musdar yang hadir dalan acara tersebut menyampaikan, pelatihan Agro Gemilang akan dilakukan oleh Karantina Merauke secara bertahap. Diharapkan melalui pelatihan ini bisa dapat mencetak para eksportir baru.

Halaman:


Terkini Lainnya

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com