Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Pekerjaan Bergaji Tinggi yang Berkaitan dengan Hewan

Kompas.com - 16/04/2019, 07:08 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

3. Petani, peternak, dan manajer pertanian lainnya

Penghasilan rata-rata per tahun: 69.620 dollar AS atau Rp 979.039.245

Proyeksi pertumbuhan pekerjaan hingga 2026: -1 persen

Pekerjaan ini memiliki tugas untuk menjalankan usaha yang menghasilkan tanaman, ternak, dan produk susu. Ini berarti mereka mengawasi dari segi perawatan, pemeliharaan semua ternak dan hewan yang ada di peternakan mereka. Selain itu, pekerjaan ini juga dituntut untuk memutuskan pilihan pakan ternak yang tepat dan bagaimana cara memeliharanya.

Mereka juga harus memelihara fasilitas peternakan seperti kandang hewan, pagar, dan pipa air. Dan akhirnya menentukan harga jual hewan ternak yang dipeliharanya.

Jika petani dan peternak memiliki dan mengoperasikan sebagian besar pertanian milik keluarga, sedangkan manajer pertanian menangani operasional peternakan atau pertanian sehari-hari. Tidak diperlukan gelar sarjana untuk pekerjaan ini, hanya membutuhkan banyak pengalaman kerja.

4. Ilmuwan hewan

Penghasilan rata-rata per tahun: 60.760 dollar AS atau Rp 854.444.477

Proyeksi pertumbuhan pekerjaan hingga 2026: 6 persen

Para ilmuwan ini bertugas meneliti cara-cara untuk meningkatkan keamanan dan efisiensi praktik-praktik pertanian atau peternakan.

Mereka mempelajari mengenai genetika hewan, nutrisi, reproduksi, pertumbuhan, dan perkembangan serta penyakit umum apa pun yang mungkin didapat dengan tujuan menciptakan proses baru yang meningkatkan produksi hal-hal seperti susu, telur atau daging.

Mereka juga memberi saran kepada peternak tentang bagaimana cara memperbaiki kandang, menurunkan angka kematian hewan, dan meningkatkan kesehatan hewan mereka. Untuk menjadi ilmuwan hewan, Anda memerlukan setidaknya gelar sarjana, meskipun banyak orang di bidang ini mendapatkan gelar tingkat lanjut seperti dokter tingkat kedokteran hewan.

5. Jagawana

Penghasan rata-rata per tahun: 56.410 dollar AS atau Rp 793.272.103

Proyeksi pertumbuhan pekerjaan hingga 2026: 4 persen

Petugas penegak hukum ini berpatroli di area laut dan hutan untuk memastikan orang-orang mematuhi aturan hukum yang berlaku di sebuah negara tentang penangkapan ikan dan perburuan hewan lainnya.

Terkadang pekerjaan ini juga dituntut untuk operasi pencarian dan penyelamatan hewan, penyelidikan dan mendidik masyarakat tentang hukum yang berkaitan dengan alam.

Untuk bekerja di profesi ini, dibutuhkan gelar sarjana dalam bidang terkait, seperti ilmu alam liar, biologi atau manajemen sumber daya alam.

Itulah 5 pekerjaan berhubungan dengan hewan di Amerika Serikat yang bisa menghasilkan pendapatan lumayan besar. Bagaimana dengan di Indonesia ya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com