Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peralihan Bisnis Tambang Freeport Bikin Salah Satu Penerimaan Negara Anjlok

Kompas.com - 23/04/2019, 11:11 WIB
Yoga Sukmana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Realisasi penerimaan bea keluar Indonesia harus anjlok pada kuartal I-2019.

Berdasarkan data realisasi APBN, penerimaan negara dari bea keluar hanya Rp 1,08 triliun.

Angka ini anjlok 24,76 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 1,43 triliun.

Direktur Jenderal Bea Cukai Heru Pambudi mengatakan, anjloknya penerimaan bea keluar tak lepas karena peralihan bisnis tambang Freeport Indonesia yang berimbas kepada turunnya ekspor tembaga.

"Ini disebabkan menurunnya ekspor tembaga," ujarnya dalam konferensi pers APBN KITa di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (22/4/2019).

Baca juga: Luhut: Presiden Jokowi Tak Pernah Ada "Deal" Tertentu dengan Freeport

"Terutama karena Freeport sedang melanjutkan usaha pertambangannya dari sebelumnya permukaan ke bawah permukaan," sambung dia.

Penerimaan bea keluar pada kuartal I-2019 jauh lebih rendah dibandingkan kuartal I-2018. Saat itu pertumbuhan penerimaan bea keluar Indonesia mampu melejit 70,37 persen.

Dari sisi penerimaan bea masuk, Ditjen Bea Cukai juga mengungkapan terjadi perlambatan pertumbuhan. Realisasinya Rp 8,54 triiliun, tumbuh 1,56 persen dibanding kuartal I-2018.

Padahal pada periode yang sama tahun lalu, pertumbuhan penerimaan bea masuk mencapai 8,59 persen.

Untungnya penerimaan dari sisi cukai meroket. Realisasinya Rp 21,3 triliun, atau naik 165,1 persen dibanding kuartal I-2018.

Sehingga penerimaan negara dari bea cukai sudah mencapai Rp 30,9 triliun, atau 14,8 persen dari target di APBN 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com